Abdya Tuan Rumah TTG 2025, Peluang Emas Dongkrak Ekonomi Lokal
Abdya jadi tuan rumah TTG 2025, dorong ekonomi dan promosi daerah
Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Aceh dijadwalkan berlangsung pada 28–31 Mei 2025, dan kabar baiknya Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah.
ABDYA - Event besar ini bakal diikuti seluruh kabupaten/kota se-Aceh. Bukan cuma jadi ajang unjuk gigi teknologi dari daerah, tapi juga diharapkan bisa menggerakkan roda ekonomi lokal.
Tokoh masyarakat Aceh, Elizar Lizam atau yang akrab disapa Aduen, ikut menyambut hangat penunjukan Abdya sebagai lokasi TTG 2025.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini digelar di Abdya. Jika event besar seperti ini berlangsung di sini, tentu saja akan berdampak langsung terhadap perputaran uang di masyarakat. Ekonomi lokal bisa menggeliat,” ujar Aduen kepada media, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya, kalau setiap daerah kirim 50 orang saja, bakal ada ribuan tamu menyerbu Abdya. Itu belum termasuk warga lokal yang pastinya juga antusias hadir.
“Bayangkan saja, 50 orang dikalikan seluruh kabupaten/kota di Aceh, itu sudah ribuan orang. Itu belum termasuk warga Abdya sendiri yang pastinya juga akan ramai hadir menyaksikan,” tambahnya.
Aduen menyebutkan, Abdya seharusnya lebih sering dapat jatah event besar. Selain letaknya strategis, aksesnya juga gampang dari mana-mana.
“Abdya ini aksesnya gampang, dari kabupaten lain juga dekat. Jadi cocok untuk dijadikan tempat event-event provinsi. Sekali jalan, bisa banyak manfaat yang dirasakan masyarakat,” ungkapnya.
Namun begitu, Aduen juga mengingatkan ada PR besar, soal penginapan.
“Saat ini hotel dan penginapan di Abdya memang masih kurang. Bukan tidak ada, tapi belum cukup jika harus menampung ribuan tamu dari luar daerah. Ini tantangan besar yang harus segera dijawab,” katanya.
Ia berharap masyarakat dan pelaku usaha bisa melihat peluang ini untuk membuka penginapan, hotel, bahkan homestay.
“Saya harap pemerintah dan masyarakat bisa membuka ruang bagi siapa saja yang ingin membangun tempat penginapan atau hotel. Kalau tamu nyaman, mereka bisa tinggal lebih lama, otomatis belanja lebih banyak juga,” ucapnya.
Lebih jauh, ia menyebut TTG bukan sekadar pamer teknologi, tapi juga ajang promosi semua potensi lokal. Mulai dari kerajinan, UMKM, sampai destinasi wisata Abdya bisa ikut dipamerkan.
“TTG ini tidak cuma soal teknologi. Ini panggung untuk memamerkan potensi lokal kita. Kuliner, kerajinan, wisata, semuanya bisa ditampilkan. Ini peluang besar, harus dimanfaatkan maksimal,” katanya penuh semangat.
Terakhir, Aduen mengajak semua pihak, terutama pelaku UMKM dan pemuda kreatif untuk ambil bagian dan menyambut momen ini bersama-sama.
“Yang penting kita kompak, manfaatkan momen ini sebaik-baiknya. Biar Abdya makin dikenal dan makin maju,” tutup Aduen.
 |
| Tokoh masyarakat Aceh, Elizar Lizam. Foto: Ist |
ABDYA - Event besar ini bakal diikuti seluruh kabupaten/kota se-Aceh. Bukan cuma jadi ajang unjuk gigi teknologi dari daerah, tapi juga diharapkan bisa menggerakkan roda ekonomi lokal.
Tokoh masyarakat Aceh, Elizar Lizam atau yang akrab disapa Aduen, ikut menyambut hangat penunjukan Abdya sebagai lokasi TTG 2025.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini digelar di Abdya. Jika event besar seperti ini berlangsung di sini, tentu saja akan berdampak langsung terhadap perputaran uang di masyarakat. Ekonomi lokal bisa menggeliat,” ujar Aduen kepada media, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya, kalau setiap daerah kirim 50 orang saja, bakal ada ribuan tamu menyerbu Abdya. Itu belum termasuk warga lokal yang pastinya juga antusias hadir.
“Bayangkan saja, 50 orang dikalikan seluruh kabupaten/kota di Aceh, itu sudah ribuan orang. Itu belum termasuk warga Abdya sendiri yang pastinya juga akan ramai hadir menyaksikan,” tambahnya.
Aduen menyebutkan, Abdya seharusnya lebih sering dapat jatah event besar. Selain letaknya strategis, aksesnya juga gampang dari mana-mana.
“Abdya ini aksesnya gampang, dari kabupaten lain juga dekat. Jadi cocok untuk dijadikan tempat event-event provinsi. Sekali jalan, bisa banyak manfaat yang dirasakan masyarakat,” ungkapnya.
Namun begitu, Aduen juga mengingatkan ada PR besar, soal penginapan.
“Saat ini hotel dan penginapan di Abdya memang masih kurang. Bukan tidak ada, tapi belum cukup jika harus menampung ribuan tamu dari luar daerah. Ini tantangan besar yang harus segera dijawab,” katanya.
Ia berharap masyarakat dan pelaku usaha bisa melihat peluang ini untuk membuka penginapan, hotel, bahkan homestay.
“Saya harap pemerintah dan masyarakat bisa membuka ruang bagi siapa saja yang ingin membangun tempat penginapan atau hotel. Kalau tamu nyaman, mereka bisa tinggal lebih lama, otomatis belanja lebih banyak juga,” ucapnya.
Lebih jauh, ia menyebut TTG bukan sekadar pamer teknologi, tapi juga ajang promosi semua potensi lokal. Mulai dari kerajinan, UMKM, sampai destinasi wisata Abdya bisa ikut dipamerkan.
“TTG ini tidak cuma soal teknologi. Ini panggung untuk memamerkan potensi lokal kita. Kuliner, kerajinan, wisata, semuanya bisa ditampilkan. Ini peluang besar, harus dimanfaatkan maksimal,” katanya penuh semangat.
Terakhir, Aduen mengajak semua pihak, terutama pelaku UMKM dan pemuda kreatif untuk ambil bagian dan menyambut momen ini bersama-sama.
“Yang penting kita kompak, manfaatkan momen ini sebaik-baiknya. Biar Abdya makin dikenal dan makin maju,” tutup Aduen.
Posting Komentar