UPDATE

Yuk! Pahami Waktu dan Bacaan Niat Puasa Ramadan agar Ibadah Sah

Yang terpenting adalah niat harus hadir dalam hati dengan kesadaran penuh untuk menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT.
Puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Selain menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, ada satu syarat penting yang harus dipenuhi, yaitu niat.
 
Ilustrasi. Foto: pixabay/@hisalman

TIMES.id - Dalam Islam, niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam setiap ibadah. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Umar bin Al Khattab RA.

"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan," (HR Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).

Dari hadits ini, kita memahami bahwa niat adalah inti dari setiap amalan, termasuk dalam menjalankan puasa Ramadan.

Namun, kapan waktu yang tepat untuk membaca niat puasa? Apakah niat harus diucapkan setiap malam atau cukup sekali untuk sebulan penuh?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita simak penjelasan berikut mengenai waktu dan tata cara membaca niat puasa Ramadan agar ibadah kita sah dan diterima oleh Allah SWT.

Kapan Niat Puasa Ramadan Dibaca?

Menurut mayoritas ulama, niat puasa Ramadan harus dilakukan sebelum fajar, tepatnya pada malam hari. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW.

"Barang siapa yang tidak meniatkan puasa sebelum terbit fajar, maka puasanya tidak sah," (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Hafshah).

Dari hadits ini, jelas bahwa niat harus sudah ada sebelum waktu subuh tiba. Oleh karena itu, umat Islam disunnahkan untuk berniat setiap malam agar puasanya sah.

Bagaimana Cara Membaca Niat Puasa Ramadan?

Secara umum, niat puasa cukup dilakukan di dalam hati karena niat adalah bagian dari amalan batin. Namun, sebagian besar ulama berpendapat bahwa disunnahkan untuk mengucapkannya secara lisan.

Berikut bacaan niat puasa Ramadan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Lathin:

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadana hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya:

"Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala".

Perbedaan Pendapat tentang Niat Puasa

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai niat puasa Ramadan:

- Mazhab Syafi'i. Niat harus dilakukan setiap malam sebelum puasa.

- Mazhab Hanafi, Hambali, dan Maliki. Niat cukup dilakukan sekali untuk satu bulan penuh, asalkan sudah ada kesadaran untuk menjalankan puasa selama Ramadan.

Bagi yang ingin berniat untuk satu bulan penuh, berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya:

"Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala".

Perbedaan pendapat dalam Islam merupakan bentuk rahmat yang memberikan kemudahan bagi umat. Yang terpenting adalah niat harus hadir dalam hati dengan kesadaran penuh untuk menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT.

Semoga dengan memahami waktu dan bacaan niat puasa Ramadan, kita bisa menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan mendapatkan berkah di bulan suci ini. Amin.