Benteng Kerajaan Trumon, Tempat Bersejarah yang Sering Dikunjungi Wisatawan di Aceh Selatan

Benteng Kerajaan Trumon masuk 10 besar Anugerah Pesona Indonesia (API) Award tahun 2022
Trumon merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh.
 
Benteng Kerajaan Trumon, Foto: Instagram @munawir_saputra

ACEH – Sebagai sebuah daerah yang dulunya masuk ke dalam wilayah Kesultanan Aceh Darussalam, Trumon memiliki kerajaan sendiri yang disebut dengan Kenegerian Trumon.

Kenegerian Trumon adalah salah satu kehulubalangan Kesultanan Aceh di bagian Aceh Selatan.

Kerajaan Trumon didirikan oleh seorang saudagar sekaligus pemuka agama yang berasal dari XXV Mukim Aceh Besar pada abad ke-18 M. Ia dikenal dengan sebutan Labai Daffa, yang memiliki nama asli Teuku Djakfar.

Akan tetapi orang-orang Belanda menyebutnya dengan Labai Dafna. Pernyataan ini juga disepakati oleh Mohammad Said di dalam bukunya yang berjudul Aceh Sepanjang Abad.

Teuku Djakfar, sebelum mendirikan Kerajaan Trumon dan Singkil, terlebih dahulu belajar agama Islam di Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya.

Baca Juga: Benteng Indra Patra, Peninggalan Kerajaan Hindu yang Jadi Destinasi Wisata Sejarah di Aceh 

Dari Kerajaan Trumon ada salah satu peninggalan yang masih bisa dilihat sampai sekarang, bangunan tersebut adalah sebuah benteng.

Benteng Kerajaan trumon sekarang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang terletak di Kabupaten Aceh Selatan. Lokasi benteng ini berada di Gampong Keude Trumon Kecamatan Trumon.

Benteng ini sangat menarik untuk dikunjungi, selain mendapatkan suasana yang nyaman, para wisatawan juga bisa belajar tentang kemegahan dan kebesaran Kerajaan Trumon pada masa lampau.

Kerajaan Trumon berkuasa di Aceh Selatan selama lebih dari 60 tahun. Kerajaan ini sudah berdiri dari tahun 1780 hingga 1842.

Benteng ini dikenal dengan sebutan Benteng Kuta Batee, sebuah situs yang dibangun ketika Kerajaan Trumon dipimpin oleh seorang raja yang bernama Fansuri Alamsyah, atau disebut juga dengan Teuku Raja Batak.

Baca Juga: Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar, Jadi Destinasi Wisata Sejarah yang Sering Dikunjungi di Aceh Barat 

Kerajaan Trumon meraih kejayaan juga pada masa raja ini. Kejayaan tersebut terbukti, bahwa kerajaan ini berhasil memiliki mata uang sendiri sebagai alat tukar yang sah.

Sehingga kejayaan yang dicapai oleh Kerajaan Trumon tersohor ke berbagai kerajaan lain yang ada di tanah air.

Raja yang mampu membuat Kerajaan Trumon ini berada di puncak kejayaan adalah raja ketiga. Ia menggantikan ayahnya yang bernama Teuku Raja Bujang yang sebelumnya meneruskan tahta dari kakeknya (ayah Raja Bujang), yaitu Teuku Djakfar (pendiri Kerajaan Trumon dan Singkil).

Masih banyak bukti lain yang bisa didapatkan untuk melihat kejayaan dan masa keemasan Kerajaan Trumon pada masa silam, salah satunya benteng kerajaan yang lokasinya sekitar 92,7 kilometer dari Tapaktuan, ibu kota Aceh Selatan.

Area benteng memiliki luas 60 x 60 meter dengan ketinggian 4 meter. Sedangkan ketebalan dindingnya mencapai 1 meter dengan tiga lapisan. Dinding pada bagian luar dibuat dari batu bata, bagian tengah terdapat pasir setebal 30 cm dan dinding pada lapisan ketiga di bagian dalam, terbuat dari bata tanah liat.

Di sekeliling benteng ini, para wisatawan bisa melihat balai sidang yang digunakan kerajaan untuk menyelesaikan perkara yang terjadi di dalam kekuasaan kerajaan.

Benteng Kerajaan Trumon adalah salah satu cagar budaya di Aceh Selatan yang masuk ke dalam nominasi 10 besar pada Anugerah Pesona Indonesia (API) Award tahun 2022. Penganugerahan ini diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Benteng Kerajaan Trumon yang memiliki sejarah yang panjang tentu memiliki daya tarik tersendiri di kalangan para peneliti sejarah, terutama bagi para penikmat wisata sejarah.