Pj Bupati Aceh Jaya: Bangun Daerah Bukan Seperti Bicara di Warung Kopi

Kepala Daerah se-Barat Selatan Aceh duduk semeja di Pendopo Bupati Abdya
Para kepala daerah dari sejumlah kabupaten/kota menghadiri rapat koordinasi rencana pembangunan koridor ekonomi Barat Selatan Aceh (Barsela) di aula pendopo Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu (21/8).

Para kepala daerah di sejumlah kabupaten/kota rapat koordinasi rencana pembangunan koridor Ekonomi (KEK) barat selatan aceh (Barsela) di aula pendopo Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya. Foto: Fitriadi.

BLANG PIDIE - Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin mengatakan percepatan pertumbuhan ekonomi di Barsela sudah harus dikejar pasca-Covid-19. Banyak strategi yang bisa diambil, namun jelasnya, tidak bisa seperti bicara di warung kopi.

"Membangun daerah beda berbicara di warung kopi. Di warung kopi mungkin bisa semua menganalisis dan tahu masalahnya. Tapi selesai pulang, habis kopi balik lagi ke rumah. Bangun daerah tidak bisa begitu, kita duduk sampai diturunkan dokumen-dokumen, sampai siapa buat apa dan harus berbuat apa," kata Nurdin, Minggu 21 Agustus 2022.

Nurdin melanjutkan, untuk mengkristalisasikan apa yang berkembang di dalam masyarakat harus dimulai dengan duduk bersama. Kemudian diformalkan agar ada dokumen-dokumen untuk tindak lanjut.

Jadi membangun daerah harus duduk bersama para kepala daerah juga dengan provinsi untuk membicarakan percepatan pembangunan ekonomi Barsela.

"Kita melakukan duduk bersama para kepala daerah barat selatan dengan pak Rektor UTU, juga dengan provinsi membicarakan untuk mempercepat pembangunan ekonomi barat selatan karena bapak presiden minta kita harus fokus pada perbaikan dan pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19," ucapnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendagri ini juga menjelaskan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kabupaten dan kota di Barsela harus fokus pada potensi yang ada di daerah masing-masing.

"Tapi tidak bisa sendiri-diri, karena kapasitas produksi kita kecil sehingga harus membangun koridor ekonomi yang melibatkan kita semua. Jadi pendekatanya adalah regional development, regional economic sehingga semua ekonomi yang ada kita bisa kolaborasikan dalam satu kawasan," paparnya.

Pj Bupati Abdya H Darmansah mengaku sangat bersyukur pertemuan perdana rapat koordinasi rencana pembangunan Koridor Ekonomi barat selatan aceh (Barsela) bisa digelar Abdya.

"Selanjutnya seluruh masyarakat, harus mendukung semua ini," tutupnya.

Untuk diketahui, para kepala daerah yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin, Bupati Aceh Barat Ramli MS, Bupati Aceh Selatan Amran, Pj Bupati Aceh Singkil Martunis, Pj Bupati Simeulue Ahmadliyah, dan tuan rumah Pj Bupati Abdya Darmansah.

Selain Bupati, ada juga yang mewakili Wali Kota. Yakni Sekda Kota Subulussalam Ir Taufik Hidayat. Kemudian Rektor Universitas Teuku Umar Ishak Hasan dan Kepala Bappeda Aceh TA Dadek dan Asisten III Setdakab Nagan Raya Surya Bakti.

Pertemuan ini diberi nama Rapat Koordinasi Rencana Pembangunan Koridor Ekonomi Barat Selatan Aceh. Berikut 17 hasil kesepakatannya:

1. Membentuk Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi BARSELA dengan sekretariat di UTU (Target telah terbentuk Hari Sabtu tanggal 03-09-2022), dengan iuran tetap dari masing-masing anggota, serta melaksanakan pertemuan secara regular;

2. Menunjuk Dr. Nurdin, S.Sos., M.Si. (Pj. Bupati Aceh Jaya) dan Dr. Ishak Hasan, M.Si. (Rektor UTU) sebagai Ketua dan Sekretaris Forum Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi BARSELA;

3. Mengalokasikan beasiswa minimal 10 orang untuk belajar di UTU;

4. Membentuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) bersama BARSELA beranggotakan 1546 Gampong;

5. Menggalakkan penanaman Kelapa Dalam sepanjang garis pantai BARSELA sebagai dukungan penyediaan bahan baku untuk Pabrik santan kelapa di Simeulue;

6. Mendorong hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BARSELA;

7. Mendorong terbitnya kerangka regulasi percepatan pertumbuhan Koridor Ekonomi BARSELA (Inpres/pergub);

8. Mendorong perbaikan akses ke kawasan BARSELA melalui pembangunan terowongan atau spiral bridge kawasan lintas Geurute-Paro, Pembangunan Rel Kereta Api dan Kapal Cepat Simeuleu-Labuhan Haji serta pusat pariwisata Kab. Aceh Singkil dan Kab. Simeulue;

9. Mendorong integrasi dan hilirisasi produk unggulan BARSELA (sawit, nilam, pala, cengkeh, serta produk-produk perikanan);

10. Mendorong pusat industri perikanan berbasis masyarakat di Kab. Aceh Selatan, Simeulue, dan Aceh Jaya;

11. Mendorong tumbuhnya pusat perdagangan skala regional di Subulussalam, Blangpidie dan Meulaboh;

12. Mendorong Nagan Raya sebagai lumbung pangan BARSELA;

13. Mendorong pembangunan pabrik minyak goreng (refinery) BUMDESMA BARSELA di Kab. Aceh Barat Daya;

14. Mendorong ekspor produk unggulan BARSELA melalui Pelabuhan Calang Kab. Aceh Jaya;

15. Percepatan Pembangunan Rumah Sakit (RS) Regional di Meulaboh dan Tapaktuan;

16. Memperkuat UTU sebagai pusat riset penanggulangan kemiskinan, pendidikan, penelitian dan pusat think tank Koridor Ekonomi BARSELA;

17. Penyelesaian dan pengusulan proyek strategis BARSELA termasuk jalan penghubung antar kabupaten/kota atau ke Provinsi Sumatera Utara seperti peningkatan Jalan Gelombang-Muara Situlen.

B-Tindak Lanjut

1. Pertemuan di UTU dengan agenda tanda tangan kerjasama (Penjab: Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Setda. Prov. Aceh) serta paparan UTU terkait potensi utama per kabupaten/kota di BARSELA;

2. Mengusulkan kepada Penjabat Gubernur Aceh untuk menerbitkan SK Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi BARSELA.