Gelar FEKDI 2022, Gubernur BI Ajak Masyarakat Pelaku Ekonomi Digital Ramai-ramai ke Bali
Pandemi Covid-19 banyak ditolong oleh digitalisasi
Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 resmi dibuka, Senin (11/7) pagi WITA. Side-event G20 yang digelar di Bali sejak 11-15 Juli 2022 ini diklaim sebagai side-event yang terbesar setelah pandemi Covid-19.
BALI - Acara dibuka dengan kolaborasi tarian tradisional dari sejumlah daerah yang berkisah tentang kebangkitan perekonomian indonesia, di tengah pandemi Covid-19 melanda.
Melihat kemegahan acara dan peserta yang hadir, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan ekonomi digital untuk hadir di acara FEKDI kali ini.
"Datanglah ke Bali, mari kita ramaikan side event G20," ajak Perry dalam sambutannya. "Ini side event terbesar seluruh dunia setelah Covid," sambungnya.
Selain digelar secara daring, acara ini sebut Perry juga ditayangkan secara virtual melalui berbagai akun media sosial sejumlah kementerian lembaga. "Bahkan saat ini ada 3 ribu orang lebih menonton secara live," terang Perry.
FEKDI tahun ini mengangkat tema "Advancing Digital Economy and Finance: Sinergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery". Artinya: Memajukan Ekonomi dan Keuangan Digital: Ekosistem Sinergis dan Inklusif untuk Percepatan Pemulihan.
Acara ini dihadiri secara luring oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Wamendagri John Wempi Wetipo dan sejumlah anggota DPR serta pemangku ekonomi digital.
Sementara secara daring, ada Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, sejumlah kepala daerah termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster.
Perry mengingatkan bahwa acara ini ada ada 3 area besar yang menjadi fokus dari G20, sebagaimana arahan Presiden Jokowi. Yakni kesehatan, digital dan green inklusif.
Presidensi G20 Indonesia ada 3 area besar antara lain Kesehatan, Digital dan Green Inklusi. Menurutnya, ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia memimpin G20 yang tidak akan datang lagi dalam 20 tahun.
"Makanya FEKDI kali ini kita fokus kepada digital, yang menyelamatkan ekonomi kita selama pandmei dan ke depan menjadi pilar Indonesia," tandasnya.
Gubernur Bank Indonesiq Perry Warjiyo. Foto: IST |
Melihat kemegahan acara dan peserta yang hadir, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan ekonomi digital untuk hadir di acara FEKDI kali ini.
"Datanglah ke Bali, mari kita ramaikan side event G20," ajak Perry dalam sambutannya. "Ini side event terbesar seluruh dunia setelah Covid," sambungnya.
Selain digelar secara daring, acara ini sebut Perry juga ditayangkan secara virtual melalui berbagai akun media sosial sejumlah kementerian lembaga. "Bahkan saat ini ada 3 ribu orang lebih menonton secara live," terang Perry.
FEKDI tahun ini mengangkat tema "Advancing Digital Economy and Finance: Sinergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery". Artinya: Memajukan Ekonomi dan Keuangan Digital: Ekosistem Sinergis dan Inklusif untuk Percepatan Pemulihan.
Acara ini dihadiri secara luring oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Wamendagri John Wempi Wetipo dan sejumlah anggota DPR serta pemangku ekonomi digital.
Sementara secara daring, ada Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, sejumlah kepala daerah termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster.
Perry mengingatkan bahwa acara ini ada ada 3 area besar yang menjadi fokus dari G20, sebagaimana arahan Presiden Jokowi. Yakni kesehatan, digital dan green inklusif.
Presidensi G20 Indonesia ada 3 area besar antara lain Kesehatan, Digital dan Green Inklusi. Menurutnya, ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia memimpin G20 yang tidak akan datang lagi dalam 20 tahun.
"Makanya FEKDI kali ini kita fokus kepada digital, yang menyelamatkan ekonomi kita selama pandmei dan ke depan menjadi pilar Indonesia," tandasnya.
Posting Komentar