Dukung Usul Presiden Timor Leste Ramos Horta, Dahnil: Muhammadiyah dan NU Pantas Dapat Nobel

NU dan Muhammadiyah aktif menyuarakan perdamaian dan toleransi
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak setuju dengan presiden Timor Leste Ramos Horta yang mengusulkan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) bisa menjadi penerima hadiah Nobel perdamaian.

Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Instagram

JAKARTA - Karena dua ormas Islam terbesar di Indonesia itu telah lama menjadi simbol perekat persatuan dan perdamaian di Indonesia. Bahkan menginspirasi banyak umat Islam dan umat beragama lain di dunia.

"Muhammadiyah dan NU sangat pantas memperoleh Hadiah Nobel Perdamaaian, kedua organisasi Islam ini," kata Dahnil dalam keterangannya, Rabu, 20 Juli 2022.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini menilai NU dan Muhammadiyah selama ini aktif mengartikulasi bagaimana menghadirkan agama sebagai pemersatu, penjaga benteng keberagaman, saling pengertian, hingga toleransi antar sesama manusia.

"Muhammadiyah dan NU adalah dua organisasi warisan kearifan ulama besar Indonesia yakni KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari," tandasnya.

Seperti diketahui, Presiden Timor Leste Ramos Horta bertandang ke kantor dua Ormas Islam terbesar di Indonesia. Yakni Muhammadiyah dan PBNU, Rabu, 20 Juli 2022.

Menurutnya dua ormas ini layak mendapatkan hadiah nobel perdamaian. "Saya melihat sejak dahulu NU dan Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menyuarakan perdamaian,” kata Ramos Horta di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2022.