Kisah Seorang Sahabat Nabi yang Korupsi Harta Rampasan Perang

Diriwayatkan ada seorang sahabat bernama Mid’am atau Kirkirah diperintahkan untuk mengantar harta rampasan perang pasca Perang Khaibar.

Kultum Antikorupsi, Ramadhan ke 17

Dalam hadis di atas, diriwayatkan ada seorang sahabat bernama Mid’am atau Kirkirah diperintahkan untuk mengantar harta rampasan perang pasca Perang Khaibar. 


Di tengah jalan, ada sebusur anak panah melesat dan menusuk tubuhnya. Dia pun mati terkena panah musuh atau orang tak dikenal itu. Sontak para sahabat menyebut Mid’am syahid dan akan masuk surga.


Namun di luar dugaan, Nabi Muhammad SAW yang saat itu berada dalam majelis bersama para sahabat, tiba-tiba berdiri dan berkata bahwa Mid’am akan masuk neraka. 


Para sahabat pun melakukan investigasi atas pernyataan Nabi Muhammad SAW dan menemukan fakta bahwa Mid’am mengambil sebuah mantel dari hasil rampasan perang. Dalam kisah lain, seorang sahabat yang mendengar pernyataan Nabi Muhammad atas Mid’am langsung mengembalikan tali sepatu yang diambilnya.


Korupsi atau upaya untuk memperkaya diri, dalam kisah di atas, sejatinya adalah kecenderungan syaithani yang pasti dimiliki seorang manusia. 


Di zaman Rasulullah SAW pun, praktik korupsi sudah terjadi. Dan lihat! Bagaimana respons Nabi Muhammad SAW atas praktik tersebut? 


Mengancam dan memberi jaminan bahwa pelaku akan masuk neraka.

Dalam kisah Mid’am di atas, yang dikorupsi hanyalah sebuah mantel. 


Bagaimana jika yang dikorupsi adalah uang ratusan juta atau milyaran yang awalnya ditujukan untuk membantu masyarakat? Tentu saja hukumannya akan jauh lebih pedih dan menyakitkan.


Tapi terlepas dari itu, tindak korupsi, sekecil apapun, merupakan tindakan yang nista dan harus dijauhi.