Alasan Polisi Israel Serang Umat Islam Palestina Saat Shalat Subuh di Masjid Al Aqsa & Deklarasi Perang

Polisi Israel kembali menyerang muslim Palestina dengan membabi-buta di Yerussalem Timur. Bahkan di pagi buta. Saat umat Islam sedang berkumpul di Masjid Al-Aqsa, untuk shalat subuh. 


Suasana di dalam masjid Al Aqsa saat jemaah shalat subuh Palestina diserang oleh polisi Israel, Jumat (15/4). Source: Twitter @numanmazlan

YERUSSALEM TIMUR - Sejumlah polisi Israel bersenjata lengkap dan masih beralas kali, tak segan-segan menginjak-injak karpet mesjid, tempat umat Islam bersujud. Mereka lalu melepaskan tembakan di ke arah jemaah.


Termasuk tembakan gas air mata. Kepulan asap disertai pijar ledakan senjata memenuhi seisi mesjid. Jemaah langsung kocar-kacir, dan berteriak histeris. Khususnya jemaah perempuan dan anak-anak.


Dalam video yang beredar, sebagian jemaah laki-laki membentuk barikade berusaha menghalau Polisi Palestina. Teriakan takbir dan tahlil menggema. Sebagian lagi melempari polisi dengan batu dan benda-benda keras lainnya.


Bagaimana pun, perlawan jemaah tak seimbang. Beberapa diantara mereka jatuh dan tergeletak di lantai mesjid terkena tembakan dan granat listrik polisi Israel. 


Tercatat, ada 152 umat muslim dilaporkan terluka dalam bentrokan tersebut. Pun begitu dari pihak polisi Israel. Meskipun tidak banyak. Hanya 3 anggotanya yang dilaporkan terluka. 


Sementara ratusan jemaah lainnya ditangkap. Namun, jumlahnya ada dua versi, 300 orang berdasarkan keterangan Polisi Israel. Sedangkan Media Palestina menyebut ada sekitar 400 orang yang ditangkap


Kebiadaban Polisi Israel ini tak berhenti di situ. Mereka juga disebut sempat menghalangi kedatangan ambulans dan memukuli paramedis yang masuk ke masjid, memberi pertolongan. Kondisinya parah, sebagian besar korban luka terpaksa dievakuasi oleh Layanan kedaruratan Bulan Sabit Merah Palestina ke rumah sakit. 


Berdasarkan keterangan Badan Wakaf, seperti dilansir Al Jazeera, serangan Polisi Israel itu juga menyasar salah seorang penjaga situs suci tersebut. Ia ditembak di bagian mata dengan peluru karet.


Menurut Jurnalis Al Jazeera Najwan Al-Samsri, polisi Israel menyerbu area masjid tanpa peringatan dan menyerang jemaah dekat ruang salat Qibly setelah salat subuh. Eskalasi ini, sebutnya terjadi ketika kelompok Yahudi sayap kanan menyerukan penyerbuan Masjid Al-Aqsa selama libur Paskah Yahudi, dan menyembelih hewan kurban di halamannya, yang belum pernah terjadi sejak zaman kuno.


Sementara juru kamera Palestina, Rami Al-Khatib, mengaku melihat Polisi Israel masuk secara brutal mengosongkan area mesjid. "Mereka menyerang staf masjid, orang-orang biasa, lansia, dan anak-anak muda," ujarnya.


Namun, Polisi Israel berdalih mereka menyerbu Al-Aqsa untuk membubarkan kerumunan "brutal" yang masih berada di sana setelah salat subuh. Kerumunan yang dimaksud asalah sekelompok orang Palestina yang melempar batu ke dekat ruang doa untuk umat Yahudi di Tembok Barat.


Kemenlu Israel melalui twitter juga mengklaim polisi Israel masuk ke kawasan masjid untuk bubarkan puluhan pria bermasker berbendera Palestina & Hamas yang mengumpulkan batu. 


Kepresidenan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, penyerbuan Al-Aqsa oleh polisi Israel "perkembangan berbahaya" dan "sebuah deklarasi perang".


Dia menambahkan, rakyat Palestina tidak akan mengizinkan pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi mengambil alih tempat suci itu, dan menyerukan komunitas internasional "mengakhiri agresi Israel".