Bocoran! Ada 72 Titik Penyekatan Jalan Ke Jakarta

Ledakan kemacetan mendadak terjadi di hari ketiga PPKM Darurat. Sebagian besar diakibatkan oleh penyekatan jalan. Banyak pengendara kelimpungan dan harus putar balik. Bocorannya, sejauh ini ada 72 titik penyekatan jalan ke Jakarta

 
Kemacetan parah yang terjadi di Jalan Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, kemarin. FOTO: TWITTER

JAKARTA - Bocoran itu diungkap Komandan PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (6/7) malam. Dia mengaku mendapat informasi penyekatan tersebut dari Pangdam Jaya Mulyo Aji.


"Ada 72 titik penyekatan jalan ke Jakarta," kata Luhut. Ia meminta agar info ini disosialisasikan. Terutama untuk pengendara dari Bogor ke Jakarta.

Rinciannya, dari 72 titik itu, 5 titik penyekatan ada di gerbang tol dan 9 titik di exit tol. Sisanya, 38 titik di jalur utama.

Pangdam Aji bilang, untuk pengamanan di titik penyekatan itu pihaknya berkolaborasi dengan Satpol PP dan Pemda DKI. Ia mengakui, akibat penyekatan itu terjadi penumpukan di sejumlah titik. Terutama di Jakarta.

Di awal-awal PPKM Darurat, pihaknya masih memberikan edukasi bagi para pelanggar. Tahap selanjutnya adalah imbauan. Namun, jika masih membandel, pihaknya akan mengambil tindakan tegas.

"Nanti akan kami tindak ke depan," tegas Pangdam Jaya.

Memang, ada beberapa titik kemacetan di Jakarta, kemarin. Di ruas jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan misalnya. Kemacetan parah mengular hingga flyover Universitas Indonesia, Depok.

Kendaraan lapis baja Panser atau Barracuda yang menghadang pengendara, seakan tak bikin gentar warga untuk tetap turun ke jalan. Pejalan kaki dan warga sekitar malah berkerumun di trotoar menyaksikan fenomena kemacetan di tengah PPKM Darurat itu. Sambil foto-foto.

Ditengarai, kemacetan di perbatasan Jakarta dengan Jawa Barat itu terjadi karena setiap pengendara yang masuk ke Ibu Kota diperiksa. Mereka wajib mengantongi Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). Pekerja sektor esensial, kritikal hingga perorangan yang punya keperluan mendesak dibolehkan melintas dengan bermodal 'surat keramat' tersebut.

Kemacetan parah lainnya juga terjadi di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Musababnya, ada penyekatan dan imbauan putar balik kendaraan di depan Daan Mogot City Apartemen. Baik dari arah Tangerang ke Jakarta, maupun sebaliknya.

Arus pengedara dari Bekasi yang mau masuk Jakarta juga diputar-balik. Tak pelak, jalanan di pos penyekatan Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur macet total. Kebanyakan pengedara roda dua.

Pemandangam serupa juga terjadi di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. Selain macet total, jalanan dipenuhi suara bising kendaraan hingga klakson yang bersahut-sahutan. Nyaris menenggelamkan imbauan polisi berjaga-jaga di lokasi.

Sang polisi mengingatkan kasus Covid-19 hingga kematian yang semakin tinggi. Masyarakat diimbau untuk tetap di rumah. Agar tidak ikut terpapar virus laknat itu.

"Semua sudah ditutup, Pasar Kenari tutup, semua WFH, dari rumah. Tidak ada alasan lagi," imbau polisi.

Tak terkecuali di ruas Tol Dalam Kota. Kedua arah tol lingkar dalam terpantau macet panjang, sejak pagi kemarin. Penyebabnya kurang lebih sama. Dalam kasus jalan tol, sejumlah pintu keluar ditutup karena aturan PPKM Darurat. Baik pintu keluar Tebet, Gatot Subroto, maupun Senayan. Hanya, pintu keluar di kawasan Taman Anggrek saja yang dibuka. Itu pun di sana ada pemeriksaan.

Kemacetan di sejumlah titik itu terjadi dari pagi hingga malam hari. Tak heran, sejumlah pengendara mempelesetkan istilah PPKM. "Pulang Pergi Kena Macet," celutuk salah seorang pengendara.

Selain di jalanan, kerumunan juga terjadi di pasar, pangkalan ojol dan warung makan, kemarin. Warga di kawasan Senen, Jakarta Pusat sempat kocar-kacir saat dibubarkan paksa oleh polisi mengggunakan semprotan water canon. 

Herannya, warga bukan pulang dan menjauh, tapi hanya bergeser sedikit saja dari lokasi yang disemprot. Ketika water canon kehabisan air, warga kembali tersenyum dan berkerumun lagi.