4 Wisata Religi Terpopuler di Surabaya jadi Tanda Kerukunan Umat Beragama
Masjid Cheng Ho yang mirip klenteng jadi simbol kerukunan umat beragama
Penduduk Kota Surabaya tidak hanya muslim saja, namun juga terdapat agama lain yang banyak dianut oleh warganya.
Pagoda Tian Ti, Foto: @junae.id |
Sebagai kota besar, keberagaman sudah pasti banyak ditemukan dalam masyarakatnya. Mulai dari ras, budaya maupun agama.
Maka tidak heran, jika di Kota Surabaya juga terdapat bangunan megah yang menjadi rumah ibadah dari berbagai agama.
Selain sebagai tempat ibadah, bangunan ini juga difungsikan sebagai destinasi wisata religi. Adanya wisata religi ini merupakan tanda kerukunan umat beragama di Surabaya.
Berikut 4 wisata religi yang jadi tanda kerukunan umat beragama yang harus kamu tahu.
Masjid Cheng Ho
Nama masjid ini tentu tidak seperti nama masjid pada umumnya yang sering kita jumpai. Masjid ini jadi wisata religi yang unik sebab menggunakan nama China.
Masjid ini jadi satu-satunya masjid di Indonesia dengan nama muslim tionghoa. Sekilas jika diperhatikan, masjid ini lebih menyerupai klenteng.
Bagian pintunya yang menyerupai pagoda dan di puncak pagoda ditemukan relief yang berbentuk naga dan patung singa, yang terbuat dari lilin dengan tulisan Arab yang berlafaz Allah.
Sampai sekarang, masjid ini menjadi simbol perdamaian umat beragama. Bangunan ini berlokasi di Jalan Gading Nomor 2, Ketabang, Kecamatan Genteng Kota Surabaya.
Kelenteng Hok An Kiong
Di Klenteng Hok An Kiong sangat menghormati Dewa Mak Co Po, hal ini membuat tidak sedikit orang yang datang ke klenteng ini untuk meminta berkah dan lain-lain.
Klenteng ini juga dikenal dengan Klenteng Suka Loka, yang merupakan tempat ibadah umat Tridharma.
Banguna ini merupakan klenteng tertua yang ada di Surabaya, sebab didirikan sekitar 1820 M.
Klenteng Hok An Kiong berada di Jalan Coklat No. 2, Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya.
Klenteng Boen Bio
Klenteng Boen Bio adalah benteng terakhir pertahanan agama Konghucu di Surabaya yang sekarang juga merupakan wisata religi yang sering dikunjungi.
Sebelumnya, pada tahun 1883, klenteng ini berdiri dengan nama Boen Thjiang Soe. Tetapi sekarang dikenal dengan nama Klenteng Boen Bio.
Klenteng ini masih digunakan umat Konghucu sebagai tempat beribadah. Saat malam tahun baru imlek, umat Konghucu biasanya berdoa di klenteng ini.
Klenteng ini berada di Jalan Kapasan No. 131, Kapasan Dalam, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya.
Pagoda Tian Ti
Pagoda Tian Ti mirip dengan Temple of Heaven di Beijing, China. Bangunan ini tidak dugunakan lagi untuk beribadah, melainkan sekarang menjadi tempat wisata.
Di tempat ini banyak digunakan wisatawan untuk berfoto, karena memang banguna ini cukup bagus dan megah. Bangunan ini terdiri dari tiga lantai, arsitektur yang benar-benar khas China ini memiliki tinggi 58 meter dan diameternya 60 meter.
Tidak ada biaya masuk jika datang ke tempat ini, hanya saja akan diminta biaya parkir. Bangunan ini berada di Jalan Sukolilo Nomor 100, Sukolilo Baru, Bulak, Surabaya.
Maka tidak heran, jika di Kota Surabaya juga terdapat bangunan megah yang menjadi rumah ibadah dari berbagai agama.
Selain sebagai tempat ibadah, bangunan ini juga difungsikan sebagai destinasi wisata religi. Adanya wisata religi ini merupakan tanda kerukunan umat beragama di Surabaya.
Berikut 4 wisata religi yang jadi tanda kerukunan umat beragama yang harus kamu tahu.
Masjid Cheng Ho
Nama masjid ini tentu tidak seperti nama masjid pada umumnya yang sering kita jumpai. Masjid ini jadi wisata religi yang unik sebab menggunakan nama China.
Masjid ini jadi satu-satunya masjid di Indonesia dengan nama muslim tionghoa. Sekilas jika diperhatikan, masjid ini lebih menyerupai klenteng.
Bagian pintunya yang menyerupai pagoda dan di puncak pagoda ditemukan relief yang berbentuk naga dan patung singa, yang terbuat dari lilin dengan tulisan Arab yang berlafaz Allah.
Sampai sekarang, masjid ini menjadi simbol perdamaian umat beragama. Bangunan ini berlokasi di Jalan Gading Nomor 2, Ketabang, Kecamatan Genteng Kota Surabaya.
Kelenteng Hok An Kiong
Di Klenteng Hok An Kiong sangat menghormati Dewa Mak Co Po, hal ini membuat tidak sedikit orang yang datang ke klenteng ini untuk meminta berkah dan lain-lain.
Klenteng ini juga dikenal dengan Klenteng Suka Loka, yang merupakan tempat ibadah umat Tridharma.
Banguna ini merupakan klenteng tertua yang ada di Surabaya, sebab didirikan sekitar 1820 M.
Klenteng Hok An Kiong berada di Jalan Coklat No. 2, Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya.
Klenteng Boen Bio
Klenteng Boen Bio adalah benteng terakhir pertahanan agama Konghucu di Surabaya yang sekarang juga merupakan wisata religi yang sering dikunjungi.
Sebelumnya, pada tahun 1883, klenteng ini berdiri dengan nama Boen Thjiang Soe. Tetapi sekarang dikenal dengan nama Klenteng Boen Bio.
Klenteng ini masih digunakan umat Konghucu sebagai tempat beribadah. Saat malam tahun baru imlek, umat Konghucu biasanya berdoa di klenteng ini.
Klenteng ini berada di Jalan Kapasan No. 131, Kapasan Dalam, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya.
Pagoda Tian Ti
Pagoda Tian Ti mirip dengan Temple of Heaven di Beijing, China. Bangunan ini tidak dugunakan lagi untuk beribadah, melainkan sekarang menjadi tempat wisata.
Di tempat ini banyak digunakan wisatawan untuk berfoto, karena memang banguna ini cukup bagus dan megah. Bangunan ini terdiri dari tiga lantai, arsitektur yang benar-benar khas China ini memiliki tinggi 58 meter dan diameternya 60 meter.
Tidak ada biaya masuk jika datang ke tempat ini, hanya saja akan diminta biaya parkir. Bangunan ini berada di Jalan Sukolilo Nomor 100, Sukolilo Baru, Bulak, Surabaya.
Posting Komentar