Listrik Abdya Padam Demi Pemeliharaan Gardu Induk, Ini Penjelasan Detailnya

Pemeliharaan gardu induk PLN di Abdya pada Sabtu, 5 Juli 2025, termasuk pemasangan thermal imager untuk menjaga suplai listrik tetap andal
Warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) harus sedikit bersabar karena pada Sabtu, 5 Juli 2025, PLN memadamkan listrik di seluruh wilayah Abdya untuk sementara waktu. Pemadaman ini dilakukan bukan tanpa alasan penting, melainkan demi menjaga keandalan suplai listrik ke depannya.

Ilustrasi gardu induk PLN. Foto: pixabay

ABDYA - Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blang Pidie, Zafandilla, mengungkapkan bahwa pemeliharaan gardu induk sebenarnya sudah lama direncanakan. Namun, karena satu dan lain hal, jadwalnya sempat bergeser.

“Pemeliharaan Gardu Induk ini memang sudah terjadwal, seharusnya pada bulan yang lalu. Tapi karena ada perubahan jadwal, akhirnya baru bisa kita kerjakan sekarang di Abdya,” ujar Zafandilla saat ditemui di kantornya, Jum'at 4/7/2025.

Ia menjelaskan, selain melakukan pemeliharaan rutin, PLN juga sekaligus memasang alat tambahan di gardu induk. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi gangguan dari hewan liar yang kerap menjadi penyebab rusaknya jaringan listrik.

“Adanya pemasangan thermal imager, itu untuk menjaga gardu tidak diganggu oleh binatang seperti burung, tupai,” terang Zafandilla.

Lebih lanjut, Zafandilla membeberkan fakta bahwa gangguan listrik di Abdya selama ini justru paling sering disebabkan oleh pohon-pohon milik warga yang tumbuh terlalu dekat dengan kabel PLN.

“Kalau di Abdya yang paling banyak gangguan itu karena pohon. Ada pohon mangga, ada rambutan. Kalau pohon kita lakukan pemangkasan saja, karena tanaman warga masih produktif,” katanya.

Untuk urusan pasokan daya listrik, Zafandilla membawa kabar yang cukup melegakan. Ia memastikan pasokan listrik di Abdya saat ini masih sangat cukup, bahkan lebih.

“Kalau soal daya kita di Abdya masih banyak. Kalau misalnya ada yang mau membuat perusahaan, tambak atau lainnya, silahkan. Kita masih lebih daya,” ucap Zafandilla.

Namun di tengah pemadaman ini, ternyata muncul juga pertanyaan warga soal Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Banyak yang mengira semua urusan lampu jalan, termasuk perawatan, adalah tanggung jawab PLN. Padahal, kata Zafandilla, tidak sepenuhnya begitu.

“Kalau pemasangan lampu di jalan umum itu ada kontrak Pemda dengan PLN, kayak PPJ atau PJU. Kalau LPJU ini, baik itu pemasangan maupun pemeliharaan adanya di pihak Pemda. Untuk saat ini, ada di dinas PUPR,” jelasnya.

Ia menambahkan, PLN hanya bertugas menyediakan Alat Sistem Proteksi dan Kontrol (Alstik) untuk mendukung sistem kelistrikan lampu jalan. Sementara pengadaan lampu dan pembayaran sepenuhnya urusan pemerintah daerah.

“PLN hanya menyediakan Alat Sistem Proteksi dan Kontrol (Alstik). Seandainya nanti ada penambahan, misal ada lorong perlu lampu di tiang, Keuchik langsung membuat laporan ke dinas PUPR. PLN nanti tinggal menindaklanjuti setelah ada surat dari dinas, karena kenapa, mereka awal yang melakukan pembayaran di Beban Pemakaian (BP),” imbuhnya.

Di akhir penjelasan, Zafandilla juga sempat ditanya wartawan soal berapa besar sebenarnya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) disetor PLN ke Pemda. Namun, ia memilih untuk tidak menyebutkan angka detailnya.

“Kalau soal itu, bagusnya langsung tanya saja ke Pemda. Saya mohon maaf tidak bisa menyerahkan berapa nominalnya, berapa pembayarannya. Kami hanya menyerahkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ)-nya saja setiap bulan,” ujarnya.
Ikuti saluran WhatsApp kami, agar tidak ketinggalan informasi penting terbaru! Klik di sini

Ikuti saluran WhatsApp kami, agar tidak ketinggalan informasi penting terbaru! Klik di sini