UPDATE

Penulisan yang Benar Isra Mikraj, Panduan Lengkap Sesuai KBBI dan Makna Peringatannya

Peringatan Isra Mikraj mengandung hikmah bagi umat Islam
Peringatan Isra Mikraj salah satu momen penting dalam agama Islam yang setiap tahun diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia.
 
Ilustrasi Isra Mikraj. Foto: freepik

TIMES.id - Di Indonesia, peringatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperingati perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali ukhuwah antar umat Muslim melalui berbagai acara keagamaan.

Namun, ada satu hal yang sering kali menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat, yaitu penulisan yang benar dari istilah "Isra Mikraj".

Banyak yang masih bingung apakah penulisannya harus menggunakan “Isra Mikraj” atau “Isra Miraj”.

Hal ini penting untuk diperhatikan, terutama dalam pembuatan dokumen resmi seperti undangan, berita acara, dan proposal.

Dalam artikel ini, akan membahas penulisan yang benar berdasarkan pedoman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai makna serta peringatan Isra Mikraj itu sendiri.

Penulisan Isra Mikraj yang Benar Menurut KBBI

Penulisan kata yang benar sangat penting agar tidak terjadi kebingungan dalam memahami suatu istilah. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi pedoman utama dalam menentukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dalam KBBI, penulisan yang tepat untuk istilah yang dimaksud adalah Isra Mikraj, dengan huruf "k" pada kata Mikraj. Penulisan dengan kata “Isra Miraj” tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku dan tidak tercatat dalam KBBI.

Hal ini penting untuk dipahami karena penulisan yang tidak sesuai dengan pedoman resmi dapat dianggap sebagai kesalahan yang bisa menurunkan kredibilitas penulis.

Oleh karena itu, bagi siapa pun yang akan membuat dokumen resmi atau menyampaikan informasi mengenai peristiwa ini, sangat disarankan untuk mengikuti ejaan yang tepat sesuai dengan aturan KBBI, yaitu Isra Mikraj.

Makna dan Sejarah Isra Mikraj

Isra Mikraj adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam, yang tidak hanya mencakup perjalanan fisik Nabi Muhammad SAW, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh makna. Peristiwa ini terdiri dari dua bagian besar, yakni Isra dan Mikraj.

1. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem dalam semalam, yang dilakukan dengan dibantu oleh Malaikat Jibril.

Perjalanan ini berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, bahkan dianggap sebagai mukjizat oleh umat Islam. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW tidak hanya melakukan perjalanan fisik, tetapi juga menyaksikan berbagai kejadian yang mengandung banyak hikmah.

2. Mikraj adalah lanjutan dari perjalanan Isra, yaitu ketika Nabi Muhammad SAW naik ke langit melalui proses yang disebut Mikraj. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan berbagai nabi terdahulu, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, hingga Nabi Isa.

Di puncak perjalanan, Nabi Muhammad SAW sampai di Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Di sana, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah berupa kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam.

Peringatan Isra Mikraj di Indonesia

Peringatan Isra Mikraj selalu menjadi momen yang dinanti-nanti oleh umat Islam. Di Indonesia, peringatan ini biasanya diselenggarakan dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian, ceramah, dan doa bersama. Hal ini dilakukan untuk memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW serta untuk memperkuat keimanan umat Islam.

Pada tahun 2025, peringatan Isra Mikraj jatuh pada tanggal 27 Januari, yang bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1446 Hijriah dalam kalender Islam.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Isra Mikraj ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman mereka tentang peristiwa Isra Mikraj serta meningkatkan amal ibadah di bulan yang penuh berkah ini.

Amalan yang Disarankan pada Malam Isra Mikraj

Pada malam peringatan Isra Mikraj, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah sebagai bentuk penghormatan dan penghayatan terhadap peristiwa penting ini. Beberapa amalan yang dapat dilakukan antara lain:

- Sholat Sunnah

Melaksanakan sholat sunnah, terutama sholat tahajud, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

- Baca Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil

Umat Islam dapat memperbanyak dzikir dengan membaca kalimat-kalimat yang mengagungkan Allah SWT.

- Berdoa

Mendoakan kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, umat Islam, dan seluruh dunia.

Selain itu, banyak masjid dan musala yang mengadakan pengajian atau ceramah yang membahas tentang hikmah di balik peristiwa Isra Mikraj.

Pengajian ini tidak hanya bertujuan untuk mengingatkan umat Islam tentang makna Isra Mikraj, tetapi juga untuk memperkuat ketakwaan umat Muslim.

Penulisan istilah "Isra Mikraj" yang benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dengan huruf "k" pada kata Mikraj, bukan dengan "Miraj".

Penulisan yang tepat ini sangat penting, terutama dalam pembuatan dokumen resmi agar tidak terjadi kesalahan pemahaman atau interpretasi.

Peringatan Isra Mikraj bukan hanya sekadar kegiatan rutin tahunan, tetapi juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaharui komitmen dalam beribadah, meningkatkan kualitas keimanan, dan mempererat tali persaudaraan antar umat.

Di Indonesia, peringatan ini jatuh pada 27 Januari 2025 dan merupakan hari libur nasional. Melalui peringatan ini, umat Islam dapat semakin mendalami sejarah Islam dan mengambil banyak hikmah dari perjalanan Nabi Muhammad SAW.