Jalan Nasional Abdya Gelap, Imam Mukim Desak Lampu Penerangan
Minimnya lampu penerangan di jalan nasional Abdya bikin warga resah, rawan kecelakaan, dan butuh perhatian serius
Kondisi jalan nasional yang melintasi Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali menuai sorotan. Imam Mukim Kuta Jeumpa, Kecamatan Jeumpa, Sulaiman SL, menyampaikan keprihatinannya atas minimnya lampu penerangan yang dinilai membahayakan keselamatan masyarakat.
![]() |
Kondisi jalan nasional yang melintasi Kabupaten Abdya pada malam hari. Foto: Ist |
ABDYA - Menurut Sulaiman, masih banyak titik di jalur nasional yang gelap gulita pada malam hari. Situasi ini membuat jalan rawan kecelakaan, terutama bagi pengendara yang melintas malam hari. Ia menegaskan penerangan jalan merupakan kebutuhan penting yang harus segera diperhatikan pemerintah.
“Bisa kita lihat sendiri, betapa banyak titik jalan nasional yang rawan kecelakaan justru masih dalam kondisi gelap gulita. Kalau dibiarkan, tentu ini berbahaya bagi pengendara,” ujarnya dengan nada prihatin pada Kamis, 11/9/2025.
Ia menjelaskan, jalur nasional merupakan akses utama masyarakat setiap hari. Tanpa penerangan memadai, kecelakaan bisa saja terjadi, apalagi saat cuaca buruk yang mengurangi jarak pandang. Menurutnya, lampu jalan bukan hanya soal kelancaran lalu lintas, tetapi juga untuk mencegah tindak berbahaya di malam hari.
Selain itu, jalur nasional juga menjadi denyut ekonomi masyarakat sejak dini hari. Pedagang sayur berangkat ke Pasar Pagi Blangpidie selepas Subuh, sementara penjual ikan menuju TPI Ujong Serangga membeli hasil tangkapan nelayan. Aktivitas ini, kata Sulaiman, membuktikan pentingnya penerangan karena banyak pedagang menempuh perjalanan dalam kondisi gelap.
Sulaiman mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat dengan memasang lampu di titik-titik jalan yang rawan. Ia berharap permintaan ini menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan warga.
“Harapan kami, pemerintah segera menindaklanjuti kondisi ini. Jangan tunggu ada korban jiwa dulu baru bertindak,” tegasnya.
Ia menambahkan, kondisi jalan nasional tanpa lampu sudah lama dikeluhkan masyarakat. Banyak pengguna jalan mengaku harus ekstra hati-hati ketika melintas malam hari.
"Perlu ada langkah serius dengan memasang lampu jalan di titik rawan, agar jalur nasional benar-benar aman bagi pengguna," pintanya.
Keprihatinan Sulaiman menjadi pengingat bagi pihak terkait, bahwa keselamatan masyarakat di jalan raya merupakan tanggung jawab bersama.
“Dengan adanya perhatian dan aksi nyata, diharapkan jalur nasional di Abdya bisa terbebas dari kegelapan dan kecelakaan di masa mendatang,” pungkasnya.
“Bisa kita lihat sendiri, betapa banyak titik jalan nasional yang rawan kecelakaan justru masih dalam kondisi gelap gulita. Kalau dibiarkan, tentu ini berbahaya bagi pengendara,” ujarnya dengan nada prihatin pada Kamis, 11/9/2025.
Ia menjelaskan, jalur nasional merupakan akses utama masyarakat setiap hari. Tanpa penerangan memadai, kecelakaan bisa saja terjadi, apalagi saat cuaca buruk yang mengurangi jarak pandang. Menurutnya, lampu jalan bukan hanya soal kelancaran lalu lintas, tetapi juga untuk mencegah tindak berbahaya di malam hari.
Selain itu, jalur nasional juga menjadi denyut ekonomi masyarakat sejak dini hari. Pedagang sayur berangkat ke Pasar Pagi Blangpidie selepas Subuh, sementara penjual ikan menuju TPI Ujong Serangga membeli hasil tangkapan nelayan. Aktivitas ini, kata Sulaiman, membuktikan pentingnya penerangan karena banyak pedagang menempuh perjalanan dalam kondisi gelap.
Sulaiman mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat dengan memasang lampu di titik-titik jalan yang rawan. Ia berharap permintaan ini menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan warga.
“Harapan kami, pemerintah segera menindaklanjuti kondisi ini. Jangan tunggu ada korban jiwa dulu baru bertindak,” tegasnya.
Ia menambahkan, kondisi jalan nasional tanpa lampu sudah lama dikeluhkan masyarakat. Banyak pengguna jalan mengaku harus ekstra hati-hati ketika melintas malam hari.
"Perlu ada langkah serius dengan memasang lampu jalan di titik rawan, agar jalur nasional benar-benar aman bagi pengguna," pintanya.
Keprihatinan Sulaiman menjadi pengingat bagi pihak terkait, bahwa keselamatan masyarakat di jalan raya merupakan tanggung jawab bersama.
“Dengan adanya perhatian dan aksi nyata, diharapkan jalur nasional di Abdya bisa terbebas dari kegelapan dan kecelakaan di masa mendatang,” pungkasnya.
Posting Komentar