JMM Minta R20 Konsep Peradaban Lebih Baik, Tanpa Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme

Fiqih lingkungan juga penting dirumuskan di tengah perubahan iklim
Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal mengharapkan forum Religion 20 (R20) menghasilkan sebuah gerakan dan pemikiran tentang konsep agama yang rahmatan lil'alamin.

Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal di arena forum R20, Nusa Dua Bali, Rabu, 2 November 2022. FOTO: IST.

NUSA DUA - "R20 harus menghasilkan pemikiran tentang konsep agama rahmatan lil'alamin dan agama harus menjadi solusi dari peradaban manusia yang lebih baik," kata Syukron kepada media pada acara KTT R20 di Grand Hyatt, Nusa Dua Bali, Rabu, 2 November 2022.

Ia juga mengungkapkan bahwa dunia global saat ini tengah dihadapi pada situasi yang tidak baik akibat gejolak politik, sosial, ekonomi dan kerusakan lingkungan seperti konflik Rusia-Ukraina, resesi ekonomi global dan perubahan iklim.

"Di situasi gejolak politik dunia yang tidak sehat, agama harus hadir memberikan inspirasi mendorong langkah kongkrit umat manusia dalam upaya mewujudkan sebuah tatanan global yang lebih baik," ungkapnya.

Selain itu, Imbuh Syukron, R20 ini juga diupayakan agar menggerakkan langkah konkrit seperti halnya memperkuat pemahaman moderasi beragama dan toleransi. Membendung penyebaran paham dan ideologi yang menyimpang dari nilai-nilai keagamaan itu sendiri seperti intoleransi, radikalisme, ekstrimisme dan terorisme di era teknologi informasi saat ini.

"Forum ini harus mewujudkan upaya bersama-sama semua agama sepakat menolak dan memerangi segala bentuk ideologi yang merusak tatanan peradaban dan perdamaian dunia seperti radikalisme, ekstrimisme dan terorisme," terangnya.

"Langkah bersama KTT R20 ini harus memerangi segala bentuk ideologi yang menyimpang atas nama agama seperti intoleransi, radikalisme, ekstrimisme dan terorisme yang mengancam persatuan dan perdamaian dunia," tegas Syukron.

Syukron juga berharap forum R20 dapat mendorong solusi persoalan yang dihadapi umat manusia dalam hal perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan secara global. "Bagaimana organisasi keagamaan berkontribusi dalam upaya mengatasi perubahan iklim juga ini penting seperti fatwa fiqih kewajiban menjaga kelestarian hutan dan lingkungan misalkan," pungkasnya.