Profil Politisi Ali Mochtar Ngabalin yang Tak Terima Kapolri Dikritik Oleh Panda Nababan

Ngabalin adalah Pria keturunan Raja Arguni, Kokas
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Ali Mochtar Ngabalin saat ini kembali menjadi sorotan publik. Lantaran dirinya mengeluarkan kata-kata kasar saat berdebat membahas rekrontruksi pembunuhan Brigadir J dalam suatu acara.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Ali Mochtar Ngabalin. Foto: twitter @AliNgabalinNew.

TIMES.ID- Kejadian itu bermula saat mantan anggota DPR RI Komisi III, Panda Nababan mengkritik kinerja kepolisian yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Menurut Panda Nababan, kasus kematian Brigadir J menjadi momen bagi Presiden untuk merombak kinerja Polri, pernyataan tersebut lantas membuat Ngabalin naik pitam dengan mengeluarkan kata makian dan mengatakan Panda dan pembicara lain yang diundang tak berhak menghakimi Polri.

"Saya mau bilang bahwa saya, Bang Panda, dan kita semua yang ada di sini, kita ini bukan hakim untuk mengadili itu polisi,"sebut ngabalin.

Lalu, siapa kah sosok Ali Mochtar Ngabalin? Simak berikut beberapa penjelasan tentang biografi Staf Kepresidenan.

Ali Mochtar Ngabalin merupakan pria kelahiran Irian Barat pada 25 Desember 1968 yang dikenal sebagai politisi dan sekarang menjabat sebagai tenaga ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.

Dari sisi keturunan, Ngabalin adalah pria keturunan Raja Arguni, Kokas, anak dari pasangan Hasan Basri Ngabalin dan Siti Maimunah Pauspaus. Kemudian Ngabalin menikah dengan wanita yang bernama Henny Muis Bakkidu, kini pasangan tersebut sudah memiliki empat orang anak.

Karir dan pendidikan Ngabalin sangat cemerlang, bagaimana tidak, ia telah menyelesaikan pendidikan lulusan Universitas Negeri Jakarta dengan gelar Doktor pada tahun 2013 lalu.

Dari keahlian yang dimiliki ngabalin, ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004 hingga 2009. Selain itu ngabalin pernah menduduki berbagai jabatan penting di berbgai lembaga. Bahkan ngabalin pernah menjadi dosen luar biasa Pasca Sarjana di kampus Institut Agama Islam Al Aqidah, Jakarta.

Jabatan lain yang pernah diemban yaitu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fallah, di Palu, Direktur Eksekutif Indonesian Network For Crisis (InCR), Direktur Eksekutif Adam Malik Center (AMC), hingga menjadi Direktur Jurnal Sinema (Studi Informasi dan Media), di Jakarta.

Saat ini, Ngabalin masih dipercaya oleh Pemerintah untuk menjadi Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan.