Sadis! Oknum TNI di Papua Mutilasi Warga Demi Duit Rp 250 Juta

Korban tergiur senjata AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Inf Teguh Muji Angkasa membenarkan ada 6 oknum anak buahnya yang menjadi tersangka pembunuhan dan mutilasi terhadap 4 warga di Distrik Iwaka, Mimika, Papua.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa didampingi Danrem 174/ATW Brigjen TNI E. Reza Pahlevi, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat - Papua wilayah teritorial Korem 174/ATW Merauke, Kamis 11 Agustus 2022. FOTO: tni.mil.id

PAPUA - Pihaknya telah membentuk tim investigasi bersama Polda Papua untuk mengungkap kasus tersebut. Hasilnya, 6 prajurit TNI AD yang diduga terlibat telah diamankan.

"Panglima TNI dan Bapak Kepala Staf Angkatan Darat sudah memberikan perintah untuk melakukan pemeriksaan dan investigasi terhadap kejadian tersebut," kata Mayjen Inf Teguh kepada wartawan.

Ia memastikan bahwa pihaknya berkomitmen agar hukum bisa ditegakkan dalam kasus tersebut. Jika 6 anak buahnya terbukti terlibat, ia mengaku tidak segan-segan akan memberi sanksi tegas.

Sejauh ini, 6 oknum TNI yang ditetapkan sebagai tersangka itu masing-masing Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC, dan Pratu R.
Para prajurit berasal dari kesatuan Brigif 20 Kostrad.

Dirreskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menyebutkan organ korban yang dimutilasi. "Setelah dibunuh semua korban dipotong kepalanya dan kedua kakinya," jelasnya seperti dilansir Seputar Papua, Minggu, 28 Agustus 2022.

Selain onkum TNI, ada 4 warga sipil diduga ikut terlibat. Mereka saat ini ditahan di Polda Papua. Inisialnya APL, DU, R dan RMH. Satu orang di antaranya masih buron. Para pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan ini bermula dari perampokan dengan berpura-pura menjual senjata api. Mereka dipancing untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta.

Setelah bertemu, duit diambil, korban dibunuh. Setelah tewas, korban dimutilasi kemudian dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.

Mulanya, dua jenazah ditemukan dengan posisi berdekatan di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika, Papua pada Jumat 26 Agustus 2022 dan Sabtu 27 Agustus 2022.

Sementara jenazah ketiga ditemukan pada Snein 29 Agustus 2022 malam. Sisa satu jenazah masih dalam proses pencarian.

Dari ketiga mayat yang sudah ditemukan, baru dua yang diketahui identitasnya. Mereka ada simpatisan KKN Nduga pimpinan Egianus Kogoya.