Jelang Hari Kemerdekaan RI, ini 8 Film yang Cocok Ditonton

Film-film yang cocok ditonton saat hari kemerdekaan RI
Menonton film adalah salah satu kegiatan yang mengasyikan. Selain menghibur, menonton juga dapat memberikan kamu suatu pengetahuan baru, misalnya pengetahuan tentang sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
 


Foto : Adegan Film Soekarno/Instagram@Soekarnofilm

Film-film berikut ini sangat identik dengan semangat perjuangan bangsa kita. Tentunya, cocok untuk kamu tonton saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.

Selain itu, dengan menonton film bertemakan perjuangan bangsa ini, diharapkan mampu memberikan pesan moral dan suri tauladan bagi penontonnya.

Film tentang Sejarah Indonesia kebanyakan menggambarkan tentang perjuangan bangsa saat melawan penjajah ataupun revolusi yang terjadi. Film sejarah atau film penjajahan Indonesia juga biasanya menyiratkan pesan-pesan inspiratif yang bisa diteladani.

1. Perburuan (2019)

Film tentang sejarah Indonesia pertama yang akan kita bahas berjudul Perburuan. Film ini dirilis tahun 2019 yang diperankan oleh aktor Adipati Dolken. Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya penulis terkenal, Pramoedya Ananta Toer ini, megambil latar perjuangan kemerdekaan Indonesia di era penjajahan Jepang.

Film Perburuan banyak menceritakan tentang pemberontakan pasukan PETA (Pembela Tanah Air) melawan Jepang. Dikisahkan, enam bulan setelah kegagalan pemberontakan PETA terhadap Jepang, Hardo (Adipati Dolken) kembali ke kampung halamannya di Blora.

Namun, kehadirannya tercium oleh tentara Jepang dan ia pun kemudian dilacak dan dikejar. Untuk menghindari kejaran, Hardo dan sejumlah orang lainnya menyamar menjadi pengemis. Dalam sebuah pengejaran selama satu hari dan malam menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebuah drama perjuangan pun terungkap.

2. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta (2018)

Setelah menuai kesuksesan pada film Sang Pencerah, kini sutradara Hanung Bramantyo kembali mengangkat film dengan tema tokoh perjuangan Indonesia, yaitu tokoh Sultan Agung.

Film bergenre kolosal ini menampilkan biografi tokoh Sultan Agung yang terkenal ambisius dan pemberani karena keputusannya untuk menyerang VOC Belanda.

Singkat cerita, selepas kepergian ayahnya, Raden Mas Rangsang yang kala itu masih kecil dinobatkan sebagai Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Film Sultan Agung tak hanya menampilkan cerita tentang perlawanan terhadap VOC, melainkan juga terdapat bumbu cinta antara Sultan Agung dengan Lembayung yang terpaksa kandas.

3. Kartini (2017)

Film perjuangan hasil garapan Hanung Bramantyo selanjutnya berjudul Kartini. Kali ini, film ini mengangkat biografi dari salah satu tokoh pahlawan wanita nasional. Ia adalah Raden (R.A) Kartini.

Jika biasanya film perjuangan identik dengan perlawanan fisik dan diplomasi, maka kartini justru berjuang melalui dunia pendidikan yang kala itu masih sangat terbatas untuk diakses, terutama bagi perempuan.

Film Kartini memiliki alur cerita yang maju-mundur dan mengisahkan tentang sosok Kartini kecil yang sudah dikenal sebagai pemberontak.

Akibat dari sikap kritisnya, R.A Kartini kini sangat dikenang karena menjadi inspirasi dalam dunia pendidikan dan tak henti berjuang atas hak-haknya.

4. Rudy Habibie/ Habibie & Ainun (2016)

Film Rudy Habibie (Habibie & Ainun) merupakan sebuah film biografi Indonesia tentang kisah masa muda Rudy Habibie sebelum dikenal sebagai teknokrat dan presiden Republik Indonesia ke-3.

Film ini adalah film sekuel dari film ‘Habibie & Ainun’ pada tahun 2013. Jika sebelumnya lebih banyak mengisahkan sisi romantis B.J Habibie dan sang istri, maka pada film yang dirilis 2016 berbeda sebab kali ini lebih banyak menceritakan kehidupan masa muda B.J Habibie ketika masih menjadi mahasiswa di Jerman hingga konflik yang terjadi ketika ia ingin berkontribusi pada negara.

5. Jenderal Soedirman (2015)

Film yang dibintangi oleh aktor tampan Adipati Dolken ini merupakan film biografi perjuangan Indonesia yang sangat cocok untuk memperingati hari kemerdekaan, 17 Agustus nanti.

Film ini berdurasi dua jam dan menceritakan tentang perjuangan sang Jenderal Soedirman pada masa kolonial Belanda di Indonesia.

Selain itu, pada film ini berfokus pada perjuangan sang Jenderal Soedirman yang mengalami sakit keras ketika melakukan perjalanan ke Selatan untuk misi gerilya selama tujuh bulan.

Akan tetapi, misi gerilya tersebut berhasil membuat pasukan Belanda kewalahan karena kehabisan logistik dan akhirnya menandatangani perjanjian Roem-Royen. Dari sinilah Belanda mengakui kedaulatan bangsa Indonesia.

6. Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)

Film bertemakan perjuangan bangsa selanjutnya berjudul Guru Bangsa: Tjokroaminoto. Film ini mengisahkan perjuangan HOS Tjokroaminoto dalam mendapatkan hak dan martabat masyarakat Indonesia.

Film yang berlatar belakang pada masa penjajahan ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan diperankan oleh Reza Rahadian sebagai pemeran utama.

7. Soekarno: Indonesia merdeka (2013)

Film Soekarno: Indonesia Merdeka merupakan film biografi Presiden pertama Indonesia. Film biografi yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini termasuk salah satu film tokoh perjuangan Indonesia terbaik.

Film ini mengisahkan tentnag perjuangan seorang pira yang bernama Kusno. Kala itu, ia selalu mengalami ‘sakit-sakitan’ hingga akhirnya orang tuanya menamakan “Soekarno”.

Tak hanya tokoh Soekarno, beberapa tokoh nasional lain juga ikut menjadi saksi perjuangan proklamasi seperti terdapat tokoh Hatta dan Sjahrir.

Selain itu, pidato-pidato Soekarno yang penuh semangat pun juga turut dibacakan, yaitu salah satunya berjudul “Indonesia Menggugat”.

8. Bumi Manusia (2019)

Film Bumi Manusia bercerita tentang kisah percintaan antara Minke, seorang pribumi Jawa dan Annelies Mellema, anak seorang tuan Belanda dari gundiknya, di masa pemerintahan Kolonial Belanda. Cinta Minke dan Annelies banyak mendapat hambatan, khsusnya dari masyarakat Belanda.

Meski akhirnya berhasil menikah, hubungan cinta Minke tidak direstui baik oleh ayahnya yang seorang priyayi Jawa, dan pemerintah kolonial Belanda.

Pemerintah kolonial bahkan berusaha merebut Annelies dari ibu dan suaminya dan mengirim wanita muda ini ke negeri Belanda.

Namun, Minke dan Annelies mendapatkan dukungan dari Nyai Ontosoroh, ibu kandung Annelies.