Jelang Hari Polwan 1 September 2022, Yok Simak Sejarahnya

Polwan ditugaskan pertama kali di Djawatan Kepolisian Negara
Jelang memperingati Hari Polsi Wanita (Polwan) perlu diketahui bagaimana sejarah pertama kali Polwan di benntuk. Dikutip dari Perpustakaan Nasional, Hari Polwan Indonesia di peringati setiap 1 September. 

Polwan Aceh Barat Daya (Abdya). Foto: Ria Kartika.

TIMES.ID- Kemudian, bagaimana sejarah hari polwan di pertama kali disahkan? Berikut penjelasan selengkapnya.

Dilansir dari laman resmi Museum Polri, pada tahun 1948 polisi Indonesia mengalami kesulitan dalam menyelesaikan beberapa kasus yang menyangkut pemeriksaat fisik bagi tersangka perempuan, oleh karenanya, polisi kerap meminta bantuan kepada istri polisi hingga pegawai wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan.

Dari permasalah tersebut, timbul inisiatif mengikut sertakan wanita dalam pendidikan kepolisian untuk melancarkan permasalahan pemeriksaan fisik, wacana itu diusulkan oleh Organisasi Wanita Islam Bukittinggi, Sumatera Barat.

Selanjutnya, usulan tersebut di respon oleh Cabang Djawatan Kepolisian Negara Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi, untuk memberikan kesempatan kepada enam wanita pilihan menjadi polisi.

Pelatihan keenam wanita itu dilatih dan dibina bersama polisi laki-laki lainnya pada 1 September 1948. Berikut nama lengkap enam wanita pilihan untuk menjadi Polwan.

1. Mariana Saanin
2. Nelly Pauna
3. Rosmalina Loekman
4. Dahniar Sukotjo
4. Djasmainar
6. Rosnalia Taher

Berdasarkan tanggal pelatihan tersebut, hari polwan ditetapkan dan dijadikan hari lahir Polwan pada 1 September.

Setelah menyelesaikan pendidikan, keenam polwan tersebut pertama kali di tugaskan pada 1 Mai 1991, kemudian mereka ditugaskan pertama kali di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.

Tugas pertama mereka yaitu, menyelesaikan permasalahan terkait wanita, anak-anak, dan masalah sosial lainnya. Berikut beberapa tugas yang dibebankan pertama kali kepada Polwan.

1. Memberantas dan mencegah kasus kejahatan pada wanita atau anak-anak, atau yang dilakukan wanita.

2. Memberikan bantuan kepada polisi umum dalam menangani kasus yang harus memeriksa fisik tersangka, saksi wanita dalam sebuah perkara.

3. Terakhir, turut mengawasi bahkan memberantas perdagangan perempuan, anak-anak dan praktek prostitusi.

Selanjutnya, untuk menghargai atau memperingati hari polwan, pemerintah membangun Monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat. Monumen itu diresmikan pada 27 April 1993 oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Banoeroesman Astrosemitro.