Deolipa Yumara : Bharada E Dijanjikan 1 Milyar Untuk Menembak Brigadir J

Kasus penembakan Brigadir J
Teka – teki mengenai kasus penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J kini menemui babak baru.
gunshoot, 1947. Foto: pixabay/@kerttu.


Bocoran tentang curhatan Bharada E yang di janjikan 1 milyar usai melakukan penembakan pun mencuat, hal tersebut dibenarkan oleh Deolipa Yumara yang sebelumnya adalah sebagai pengacara dari Bharada E namun kuasa hukum nya telah dicabut terhitung tanggal 10/08/22 berdasarkan surat pencabutan kuasa yang ia terima nya.

Deolipa menyebut, bahwa Ferdy Sambo menjanjikan sejumlah uang tersebut kepada Bharada E usai menjalankan perintahnya.

Uang tersebut yang dijanjikan oleh eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan Miss X kepada Bharada E sebagai uang tutup mulut agar tidak membeberkan perihal peristiwa pemembakan terhadap Brigadir J. Uang tersebut akan diberikan setelah sebulan kemudian ketika kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, di (SP3) atau dihentikan penyidikannya oleh polisi. "Jadi Miss X ini adalah ibu Putri Candrawathi sendiri ...” ujar Deolipa

Hal ini berarti ada dana senilai Rp2 Miliar yang dijanjikan Putri dan Sambo ke Bharada E, Brigadir RR dan Kuwat, dimana ketiganya kini juga telah menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J. Dalam pembagiannya Bharada E dijanjikan Rp1 Miliar karena dia yang menembak langsung Brigadir J, sementara itu Brigadir R dan Kuwat yang membantu, masing-masing mendapat Rp500 Juta.

Namun hingga saat ini Bharada E, Brigadir RR dan K tidak menerima uang yang telah dijanjikan tersebut.
"Dijanjiin doang," sambungnya.

Dan saat ini Bharada E telah menunjuk Ronny Talapessy sebagai kuasa hukum nya menggantikan Deolipa Yumara dan M Boerhanuddin. Yang Sementara, pengacara Bharada E yang baru, Ronny Talapessy tersebut tidak mau berkomentar mengenai janji pemberian uang tersebut. Hingga saat ini belum diketahui secara jelas alasan mengapa dicabut nya kuasa hukum Deolipa Yumara dan M Boerhanuddin.

"Jadi begitu curhatnya Richard. Benar atau tidak tergantung Richard," ujar Deolipa.