Aneh! Tingkat Kepuasan Pemilih NasDem ke Jokowi Rendah Banget, Demokrat Malah Tinggi

Survei ini bertolak belakang dengan sikap elit partai
Ada temuan unik dalam survei bertajuk Persepsi dan Kepatuhan Publik dalam Membayar Pajak, yang dirilis Indikator Politik Indonesia (IPI), kemarin.

Direkktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Foto: Tangkapan layar zoom.

JAKARTA - Dalam paparan tersebut, turut diselip hasil survei tren kepuasan terhadap kinerja presiden Jokowi. Hasilnya ada peningkatan tipis dibandingkan bulan Mei lalu.

Naik tipis 6,8 persen. Dari posisi 58,1 persen pada Mei lalu, menjadi 64,9 persen di bulan Juli.

Siapa sangka, peningkatan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja presiden itu, justru datang dari basis pemilih di luar partai pendukung pemerintah.

Salah satunya Demokrat. Partai yang yang elitnya diketahui kerap berseberangan dengan pemerintah ini, justru berbeda dengan basis pemilihnya.

Berdasarkan survei Indikator, dari base responden 7,8 persen, sebanyak 52,11 persen mengaku cukup puas dan sangat puas dengan kinerja presiden Jokowi.

Sementara Partai NasDem, dari base 9,0 persen, basis pemilih yang mengaku cukup puas dan sangat puas terhadap kinerja presiden Jokowi mencapai 39,6 persen.

Bukan cuma NasDem, partai pendukung pemerintah yang tingkat kepuasan basis pemilihnya kepada kinerja presiden di bawah 50 persen. Tapi juga partai Gerindra.

Partai yang dinahkodai Prabowo Subianto itu, hanya mencatatkan tingkat kepuasan 47 persen di basis pemilihnya. Lalu PAN 41,4 persen, PPP 47,8 persen.

Sementara basis pemilih PKB dan Golkar puas di atas 50 persen. Masing-masing 59,1 dan 59,0 persen.

Lalu dari basis pemilih partai mana yang paling banyak mengaku puas terhadap kinerja PDIP?

Jawabannya adalah PDIP. Dalam survei itu tercatat, bahwa 723 persen pemilih PDIP mengaku puas pada kinerja Jokowi.

Menurut Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi ada beberapa alasan dominan sehingga responden mengaku puas atas kinerja presiden. Diataranya karena membangun infrastruktur, jalan dan jembatan. Kemudian memberi bantuan pada rakyat kecil, hingga dinilai mampu menangani pandemi Covid-19.

"Yang tidak puas karena alasan kebutuhan harga pokok yang meningkat, gagal menangani minyak goreng, bantuan tidak merata dan lainnya," jelas Burhan.

Survei ini dilakukan dilakukan dalam rentang tanggal 9-12 Juli 2022. Metodenya menggunakan kontak telepon, dengan target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.246 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.