NasDem Aceh Komit Teruskan Tradisi Politik Tanpa Mahar

Politisi yang didukung NasDem tidak dipungut biaya alias gratis.
Ketua DPW Partai NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi menegaskan kembali komitmen partainya untuk meneruskan tradisi politik tanpa mahar. Menurutnya, komitmen dan kejujuran tersebut terbukti membuahkan hasil saat ini.

Ketua DPW NasDem Aceh Taufiqulhadi. Foto: IST

BANDA ACEH - "Alhamdulillah, Partai NasDem telah memetik buahnya kini. NasDem menjadi partai keempat terbesar secara Nasional. NasDem hanya berada di bawah PDIP, Gerindra dan Golkar," kata Taufiqulhadi dalam keterangannya yang diterima Times.id, Senin (23/5) lalu.

Ia ingat, ketika Partai NasDem pertama kali ikut pemilu, saat partai yang dinahkodai Surya Paloh itu hanya bertengger di posisi ke 9 dari 10 partai yang masuk ke Senayan. Sementara saat ini berada di urutan 4. Alias 5 besar, pemegang kursi terbesar di parlemen.

"Kepercayaan rakyat yang membesarkan hati ini tak lepas dari konsistensinya NasDem mrmpertahankan kebijakan "tanpa mahar"," tandasnya.

Ia memastikan bahwa setiap tokoh yang ingin menduduki jabatan publik dengan dukungan NasDem, partainya akan mendorong dengan sepenuh hati tanpa memungut biaya sedikitpun.

"Tokoh yang ingin menjadi caleg akan gratis, ingin jadi kepala daerah akan gratis, dan seterusnnya. Jika perlu, NasDem akan berusaha sedapat mungkin membantunya," terang dia,

Mantan anggota DPR periode 2014-2019 ini mengklaim bahwa semu yang bergabung melalui NasDem nyaman dan tak tersandera secara politik dan lainnya. Karena itu, kebijakan tanpa mahar akan terus dipertahankan dan dijaga. Dalam setiap peristiwa politik untuk jabatan publik di manapun.

"Siapapun yang kami dukung tetap tanpa mahar alias gratis. Jika ada yang berpikir bahwa NasDem telah bermain-main dengan uamg haram itu salah sama sekali. Orang yang berpikir seperti itu pastilah tipikal orang yang mengukur bajunya ditubuh orang lain," pungkasnya.