Padi Ratun R5 Bikin Menko Luhut Terpukau, Bisa Panen 4 Kali Setahun Irit Modal

Inovasi padi panen 4 kali setahun, menyita perhatian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. Ia datang langsung untuk panen yang ketiga.


Menko Luhut saat panen padi Ratun R5 di Karawang, Jawa Barat, Jumat (8/4). FOTO: IST

KARAWANG - Padi ini diberi nama padi Ratun R5. Menko Luhut terkesima dan mengapresiasi inovasi dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (IKA ITS) dan tim yang telah melakukan gerakan inovasi padi tersebut.


"Terima kasih telah mengundang saya pada acara hari ini. Saya sangat mengapresiasi," kata Menko Luhut dalam sambutannya di lokasi panen, Jumat (08/4/2022).


Menko Luhut juga menambahkan, bahwa adanya upaya ini merupakan bentuk dukungan kita semua terhadapan perekonomian, ketahanan pangan nasional di masa ketidakpastian, dan juga peningkatan TKDN kita sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.


"Kemajuan di bidang pertanian akan sangat mendukung perekonomian nasional, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pandemi Covid-19 yang masih ada hingga sekarang, walau perlahan sudah mulai membaik," katanya.


Ratun R5 merupakan model penanaman padi dimana 1 (satu) kali tanam benih dalam satu tahun yang bisa menghasilkan panen berkali-kali. Model penanaman ini dikembangkan berkat kerja sama antara IKA ITS dan Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang. 


Percobaan penggunaan Ratun R5 di Karawang dalam rangka uji kelayakan usaha bisnis dan secara teknis penanaman Ratun R5 berkoordinasi dengan dinas pertanian setempat sejak kuartal 4 (empat) di tahun 2021. 


Hasil panen perdana padi Ratun R5 sebagian disumbangkan untuk korban  bencana di Semeru, Jawa Timur pada akhir 2021.


Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan bahwa panen Ratun R5 menjadi komitmen Karawang sebagai salah lumbung padi Indonesia. 


"Karawang ini adalah salah satu lumbung padi Indonesia. Kita komitmen 85.000 hektar kami pertahankan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kita, salah satunya dilihat melalui panen Ratun R5 ini," katanya.


Ada berbagai keunggulan dari metode Ratun R5. Dengan satu kali tanam benih dapat menghasilkan empat kali panen (tanpa perlu penanaman benih) dalam setahun.


Dengan hal tersebut maka produksi sawah per tahunnya meningkat, biaya produksi menurun, mempersingkat masa tanam hingga panen (60 hari), mengoptimalkan utilisasi lahan sawah, memberikan lapangan kerja dan pendapatan pekerja pertanian sepanjang tahun, meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi penggunaan pupuk kimia, tahan terhadap roboh angin, meningkatkan produksi gabah daerah dan nasional dengan luas lahan yang sama sehingga mendukung ketahanan pangan dan swasembada beras, dan teknologi Ratun R5 telah dipatenkan dengan nomor IDS 000003098 pada tanggal 30 Juli 2020.


"Kami memohon agar pemerintah mampu untuk mendukung inovasi ini, agar kita mampu terus meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Apalagi ini juga sudah sesuai dengan arahan Presiden RI untuk menaikkan TKDN kita. Ini betul-betul 100 persen buatan Indonesia" ujar Rektor ITS Mochammad Ashari kepada Menko Luhut.


Hingga saat ini hasil panen dari metode Ratun R5 sangat baik dan sudah dilakukan panen 3 kali hingga April 2022.


Kini, sedang dibicarakan untuk Kerjasama dengan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) terkait pemrakarsaan pengembangan pabrik dan bisnis Ratun R5.


"Panen ini sudah sangat baik sebagai langkah awal industrialisasi padi yang lebih masif dengan metode ini. Kami IKA ITS selalu siap berinovasi dan membantu pemerintah dalam penyelesaian persoalan melalui berbagai inovasi teknologi," pungkas Ketua IKA ITS Sutopo Kristianto.


Dengan adanya berbagai hasil baik dari panen dan keunggulan Ratun R5 ini, Menko Luhut berpesan untuk tetap berinovasi dan terus meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. 


"Saya berharap IKA ITS dapat melanjutkan inovasinya di bidang pertanian, dan meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya sehingga dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan Indonesia," tutup Menko Luhut.



****

Ikuti perkembangan berita lainnya, dengan cara klik akun Instagram TIMES, lalu pencet tombol follow. Semakin banyak yang follow, maka kami akan semakin bersemangat mencari dan menyuguhkan berita lucu, penting, dan menarik untuk anda.

****