Di Lhokseumawe, Migor Curah Naik Rp 3.000/kg, Migor Kemasan Langka

Para pedangang maupun pembeli kompak meminta agar harga minyak goreng (migor) bisa kembali stabil di bulan suci Ramadhan.


Suasana di Pasar Inpres, Lhokseumawe, Kamis (17/3). FOTO: FARHAN NURHADI


LHOKSEUMAWE - Pedagang grosir Pasar Inpres, Rahma Dana  (27) merasa harga minyak goreng grosir tidak stabil, selama 2 hari terakhir. Minyak curah naik Rp 3.000 dari Rp 13.000 menjadi Rp 16.000 per kilogram.


"Ketersediaan minyak curah InsyaAllah tersedia seminggu kedepan, harga saya kira belum normal," kata Rahma kepada Times.id, Kamis (17/3).


Ia berharap, jelang bulan puasa Ramadhan, harga minyak goreng kembali normal. Selain itu, minyak kemasan kembali tersedia di toko grosir. 


"Seminggu terakhir ada tersedia minyak kemasan, itu pun cuma 13 kotak, dalam sehari langsung habis," lanjutnya. 


Warga Lhokseumawe, Desi (40) mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan 2 minggu yang lalu minyak goreng curah sempat kosong. Tapi akhir-akhir ini minyak curah mulai tersedia kembali. 


"Hanya saja untuk kemasan sangat sulit di temukan," ungkapnya.


Jika pun ada, harga minyak dalam kemasan dijual dengan harga tinggi. Ia merinci, harga minyak goreng kemasan di pasar swalayan saat ini berada di kisaran Rp 39.000 per dua liter.


"Itu harga yang memberatkan bagi masyarakat, yang dulu harga nya Rp 14.000 per liter," sambungnya. Ia berharap, garga minyak goreng stabil kembali di bulan Ramadhan.