Reshuffle Adalah Keniscayaan, Menteri Non Partai Bakal Dikorbankan

Pengamat politik Universitas Pramadina Hendri Satrio menilai reshuffle adalah sebuah keniscayaan, setelah PAN resmi bergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintah. Tinggal menunggu waktu saja.


Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. FOTO: INSTAGRAM @hendri.satrio


JAKARTA - Sehingga mau tidak mau, menteri dari kalangan profesional harus menanggung konsekwensi dari keputusan politik Jokowi itu. Porsi menteri dari kalangan non partai otomatis akan dikurangi. 


"Menteri dari parpol kelihatannya gak akan diganti," kata Hensat, singkat Rabu (8/9).


Sebelumnya, Ketua Jokowi Mania atau JoMan Immanuel Ebenezer memberi bocoran bahwa reshuffle akan digelar akhir September ini. Atau paling lambat awal Oktober. 


Sekurang-kurangnya, sebut dia ada 4 orang menteri yang akan dicopot. Dua diantaranya, yang punya kans paling besar adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perdagangan M Luthfi


Karena, ia menilai kinerja dua menteri itu kurang memuaskan dan di luar ekspektasi presiden. Sehingga sudah selayaknya diganti. Jika tidak, kata dia, Jokowi bakal tersandera oleh menteri-menterinya.


Meskipun bocoran reshuffle-nya itu A1, keputusan perombakan kabinet jelasnya tetap merupakan hak prerogatif presiden.