RTIK Abdya Gelar Konsolidasi, Kepengurusan Baru Siap Perkuat Literasi Digital
RTIK Abdya hadir dengan semangat baru, siap jadi motor penggerak literasi digital masyarakat Abdya.
Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar konsolidasi bersama jajaran pengurus baru, Jum’at (12/9/2025) di Blangpidie. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi RTIK Abdya yang sudah hadir sejak 2017 untuk menata kembali barisan, menyatukan visi, serta mempertegas peran strategisnya dalam memperkuat literasi digital masyarakat.
ABDYA - Sejak terbentuk delapan tahun lalu, RTIK Abdya sudah menghadirkan beragam inisiatif kecil yang memberi dampak langsung, meski belum banyak terdengar luas. Kini dengan semangat kepengurusan baru, organisasi ini ingin tampil lebih terstruktur, lebih kokoh, dan lebih dekat dengan masyarakat. Konsolidasi kali ini pun dipandang sebagai titik awal penguatan, bukan sekadar pertemuan seremonial.
Sebanyak 35 peserta hadir, mewakili unsur ASN, guru, aparatur desa, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Diskusi berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Ziaul Akmal, selaku pembina RTIK Abdya, memandu jalannya kegiatan sekaligus menyampaikan arah organisasi menggantikan ketua yang berhalangan hadir.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominsa) Abdya, Ubairizal, yang turut hadir menyampaikan rasa bangga. Menurutnya, keberadaan RTIK Abdya dengan kepengurusan baru akan memberi energi positif bagi pemerintah daerah dalam menggalakkan literasi digital.
“Konsolidasi ini bukan hanya soal pergantian kepengurusan, melainkan tentang bagaimana kita bersama-sama meneguhkan kembali peran RTIK Abdya. Saya bangga melihat semangat para relawan yang hadir hari ini. Dengan kepengurusan baru, saya yakin RTIK Abdya bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Ubairizal yang juga didaulat sebagai Penasehat RTIK Abdya menegaskan komitmen Diskominsa untuk membuka ruang kolaborasi. Menurutnya, ekosistem digital di Abdya hanya bisa berkembang jika pemerintah dan masyarakat berjalan beriringan.
“Kami siap berkolaborasi dengan RTIK Abdya. Transformasi digital bukan sekadar soal teknologi, tetapi juga soal kesiapan masyarakat. Dengan adanya RTIK, kita punya jembatan yang bisa langsung menjangkau masyarakat luas, dari desa hingga ke sekolah, dari aparatur hingga generasi muda,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua RTIK Provinsi Aceh, Adi Khairi Rahimi, menilai kepengurusan baru RTIK Abdya sebagai momentum penting. Ia menekankan bahwa Abdya punya sumber daya manusia (SDM) kuat, namun sering tidak terhubung dengan program provinsi maupun nasional.
“Sering kali Abdya hanya jadi penonton, padahal banyak SDM lokal yang luar biasa. Karena tidak ada wadah yang menghubungkan, banyak program provinsi maupun nasional yang lewat begitu saja. Dengan kepengurusan baru RTIK Abdya, kini ada ruang yang lebih kokoh untuk bersinergi, agar potensi lokal bisa mendapat perhatian lebih luas,” jelasnya.
Ia memastikan RTIK Aceh siap mendukung penuh setiap langkah RTIK Abdya, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun berbagi pengalaman antarrelawan.
Konsolidasi ini menegaskan bahwa RTIK Abdya bukan organisasi baru, melainkan organisasi yang berbenah dengan wajah baru. Bukan hanya menyusun struktur, tetapi juga menyatukan tekad, meneguhkan misi, dan membangun jejaring kolaborasi.
Kini, harapan besar tertuju pada kepengurusan baru: menjadi motor penggerak literasi digital, membuka akses informasi inklusif, serta menjadi mitra strategis pemerintah menghadapi arus transformasi teknologi. Dengan semangat baru, RTIK Abdya siap melangkah lebih jauh, membawa daerah ini lebih melek digital dan lebih berdaya.
Abdya tidak boleh lagi hanya menjadi penonton dalam panggung besar transformasi digital. RTIK Abdya hadir sebagai jembatan harapan agar potensi lokal tak lagi terabaikan, inovasi anak negeri tidak lagi terlewat, dan literasi digital benar-benar menjadi gerakan bersama.
Di tengah derasnya arus teknologi, Abdya kini punya alasan percaya diri: ada RTIK yang siap menjaga, mendampingi, dan menggerakkan agar masyarakat bisa berjalan sejajar dengan zaman.
![]() |
RTIK Abdya menggelar konsolidasi kepengurusan di aula Tgk Dikila Bappeda Abdya. Foto: Ist |
ABDYA - Sejak terbentuk delapan tahun lalu, RTIK Abdya sudah menghadirkan beragam inisiatif kecil yang memberi dampak langsung, meski belum banyak terdengar luas. Kini dengan semangat kepengurusan baru, organisasi ini ingin tampil lebih terstruktur, lebih kokoh, dan lebih dekat dengan masyarakat. Konsolidasi kali ini pun dipandang sebagai titik awal penguatan, bukan sekadar pertemuan seremonial.
Sebanyak 35 peserta hadir, mewakili unsur ASN, guru, aparatur desa, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Diskusi berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Ziaul Akmal, selaku pembina RTIK Abdya, memandu jalannya kegiatan sekaligus menyampaikan arah organisasi menggantikan ketua yang berhalangan hadir.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominsa) Abdya, Ubairizal, yang turut hadir menyampaikan rasa bangga. Menurutnya, keberadaan RTIK Abdya dengan kepengurusan baru akan memberi energi positif bagi pemerintah daerah dalam menggalakkan literasi digital.
“Konsolidasi ini bukan hanya soal pergantian kepengurusan, melainkan tentang bagaimana kita bersama-sama meneguhkan kembali peran RTIK Abdya. Saya bangga melihat semangat para relawan yang hadir hari ini. Dengan kepengurusan baru, saya yakin RTIK Abdya bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Ubairizal yang juga didaulat sebagai Penasehat RTIK Abdya menegaskan komitmen Diskominsa untuk membuka ruang kolaborasi. Menurutnya, ekosistem digital di Abdya hanya bisa berkembang jika pemerintah dan masyarakat berjalan beriringan.
“Kami siap berkolaborasi dengan RTIK Abdya. Transformasi digital bukan sekadar soal teknologi, tetapi juga soal kesiapan masyarakat. Dengan adanya RTIK, kita punya jembatan yang bisa langsung menjangkau masyarakat luas, dari desa hingga ke sekolah, dari aparatur hingga generasi muda,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua RTIK Provinsi Aceh, Adi Khairi Rahimi, menilai kepengurusan baru RTIK Abdya sebagai momentum penting. Ia menekankan bahwa Abdya punya sumber daya manusia (SDM) kuat, namun sering tidak terhubung dengan program provinsi maupun nasional.
“Sering kali Abdya hanya jadi penonton, padahal banyak SDM lokal yang luar biasa. Karena tidak ada wadah yang menghubungkan, banyak program provinsi maupun nasional yang lewat begitu saja. Dengan kepengurusan baru RTIK Abdya, kini ada ruang yang lebih kokoh untuk bersinergi, agar potensi lokal bisa mendapat perhatian lebih luas,” jelasnya.
Ia memastikan RTIK Aceh siap mendukung penuh setiap langkah RTIK Abdya, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun berbagi pengalaman antarrelawan.
Konsolidasi ini menegaskan bahwa RTIK Abdya bukan organisasi baru, melainkan organisasi yang berbenah dengan wajah baru. Bukan hanya menyusun struktur, tetapi juga menyatukan tekad, meneguhkan misi, dan membangun jejaring kolaborasi.
Kini, harapan besar tertuju pada kepengurusan baru: menjadi motor penggerak literasi digital, membuka akses informasi inklusif, serta menjadi mitra strategis pemerintah menghadapi arus transformasi teknologi. Dengan semangat baru, RTIK Abdya siap melangkah lebih jauh, membawa daerah ini lebih melek digital dan lebih berdaya.
Abdya tidak boleh lagi hanya menjadi penonton dalam panggung besar transformasi digital. RTIK Abdya hadir sebagai jembatan harapan agar potensi lokal tak lagi terabaikan, inovasi anak negeri tidak lagi terlewat, dan literasi digital benar-benar menjadi gerakan bersama.
Di tengah derasnya arus teknologi, Abdya kini punya alasan percaya diri: ada RTIK yang siap menjaga, mendampingi, dan menggerakkan agar masyarakat bisa berjalan sejajar dengan zaman.
Posting Komentar