Trump Mau Beli Gaza, Survei: 47 Persen Warga Amerika Nilai Itu Ide Buruk
Hanya 13 persen responden yang menilai rencana Trump sebagai "ide bagus," sementara 40 persen lainnya ragu-ragu.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait konflik Israel-Palestina. Kali ini, Trump menyatakan niatnya untuk membeli dan memiliki Gaza.
WASHINGTON. D.C— Pernyataan ini muncul saat Trump berada di Air Force One dalam perjalanan menuju Superbowl. Ia mengungkapkan kekesalannya atas situasi di Gaza setelah melihat kondisi para sandera yang dibebaskan Hamas.
"Saya melihat para sandera kembali hari ini dan mereka terlihat seperti penyintas Holocaust. Mereka dalam kondisi mengerikan. Mereka kurus," ujar Trump dilansir VOA. "Ini tampak seperti bertahun-tahun yang lalu, para penyintas Holocaust, dan saya tidak tahu berapa lama lagi kita bisa menerimanya".
Trump menegaskan komitmennya untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina. "Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Selama kita membangunnya, kita mungkin memberinya pada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya. Orang lain mungkin melakukannya dengan dukungan kami. Tetapi kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak kembali," tegasnya.
Namun, rencana Trump ini tampaknya tidak mendapat dukungan penuh dari warga Amerika Serikat. Sebuah survei yang dilakukan oleh CBS dan YouGov menunjukkan bahwa 47 persen warga AS menganggap rencana Trump mengambil alih Jalur Gaza sebagai "ide buruk". Survei yang digelar pada 5–7 Februari 2025 ini melibatkan 2.175 responden.
Survei tersebut juga mengungkap bahwa hanya 13 persen responden yang menilai rencana Trump sebagai "ide bagus," sementara 40 persen lainnya ragu-ragu. Meskipun demikian, mayoritas responden (54 persen) menyatakan setuju dengan cara Trump menangani konflik Israel-Palestina.
Sebelumnya, pada 4 Februari 2025, Trump mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke negara lain agar wilayah tersebut dapat diubah menjadi "Riviera of the Middle East". Rencana ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Trump kemudian mengklarifikasi rencananya dan mengakui kemungkinan pasukan AS akan dikerahkan ke Gaza.
![]() |
Presiden Donald Trump. Foto: Generated by Groks |
WASHINGTON. D.C— Pernyataan ini muncul saat Trump berada di Air Force One dalam perjalanan menuju Superbowl. Ia mengungkapkan kekesalannya atas situasi di Gaza setelah melihat kondisi para sandera yang dibebaskan Hamas.
"Saya melihat para sandera kembali hari ini dan mereka terlihat seperti penyintas Holocaust. Mereka dalam kondisi mengerikan. Mereka kurus," ujar Trump dilansir VOA. "Ini tampak seperti bertahun-tahun yang lalu, para penyintas Holocaust, dan saya tidak tahu berapa lama lagi kita bisa menerimanya".
Trump menegaskan komitmennya untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina. "Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Selama kita membangunnya, kita mungkin memberinya pada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya. Orang lain mungkin melakukannya dengan dukungan kami. Tetapi kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak kembali," tegasnya.
Namun, rencana Trump ini tampaknya tidak mendapat dukungan penuh dari warga Amerika Serikat. Sebuah survei yang dilakukan oleh CBS dan YouGov menunjukkan bahwa 47 persen warga AS menganggap rencana Trump mengambil alih Jalur Gaza sebagai "ide buruk". Survei yang digelar pada 5–7 Februari 2025 ini melibatkan 2.175 responden.
Survei tersebut juga mengungkap bahwa hanya 13 persen responden yang menilai rencana Trump sebagai "ide bagus," sementara 40 persen lainnya ragu-ragu. Meskipun demikian, mayoritas responden (54 persen) menyatakan setuju dengan cara Trump menangani konflik Israel-Palestina.
Sebelumnya, pada 4 Februari 2025, Trump mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke negara lain agar wilayah tersebut dapat diubah menjadi "Riviera of the Middle East". Rencana ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Trump kemudian mengklarifikasi rencananya dan mengakui kemungkinan pasukan AS akan dikerahkan ke Gaza.
Posting Komentar