Terkait Konversi Kompor Gas Ke Kompor Listrik, Menteri ESDM: Subsidi Akan Ditambah
Badan Anggaran DPR menyutujui rencana Kementerian Keuangan tersebut untuk menambah anggaran subsidi & kompensasi
Menteri ESDM Arifin Tasrif, menuturkan harus adanya penambahan anggaran subsidi listrik untuk program konversi dari kompor LPG 3 kilogram ke kompor listrik milik PT PLN (Persero).
Times.id - Arifin juga mengatakan, program bagi-bagi kompor listrik gratis itu juga harus disertai dengan penambahan daya listrik yang terpasang, terutama masyarakat miskin dengan golongan listrik subsidi 450 VA atau 900 VA.
"Anggaran subsidinya listriknya juga harus naik dong karena konsumsi," ungkapnya ke para wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat, 23 September 2022.
Kendati demikian, dia tidak merinci lebih lanjut tentang berapa tambahan subsidi listrik yang dibutuhkan guna menopang lonjakan konsumsi listrik usai pelaksanaan dari program konversi kompor listrik tersebut.
Adapun Badan Anggaran DPR menyutujui rencana Kementerian Keuangan tersebut untuk menambah anggaran subsidi & kompensasi energi menjadi Rp 338 triliun tahun 2023.
Anggaran subsidi tersebut ditetapkan sebesar Rp 212 triliun, yang terdiri dari alokasi yang diperuntukkan BBM sebesar Rp 21,5 triliun, lalu LPG tabung 3 kg sebesar Rp 117,8 triliun dan juga alokasi untuk subsidi listrik Rp 72,6 triliun.
Dia juga menambahkan, penambahan daya listrik untuk penerima kompor listrik gratis itu masih dalam perhitungan pemerintah dan juga PLN, namun dia juga memastikan jika pengguna tidak akan mengalami kenaikan tarif.
"Kami akan hitung dengan tambahan itu, kemudian berapa banyak energi baru dan energi baru yang memang kompetitif bisa masuk. Dengan harapan kompetitif ini bisa memfasilitasi itu," ungkap Arifin.
Arifin juga membeberkan, bahwa terdapat beberapa pilihan penambahan daya listrik yang penerima kompor listrik gratis, yakni di antara 900 VA / 2200 VA.
"Ada beberapa ini ya, beberapa yang akan dicoba 900 VA atau 2200 VA. Ini lagi uji coba nih, byar pet (mati nyala) apa enggak, yang diuji coba ini harus ada," ungkapnya.
ESDM. Foto: esdm.go.id. |
"Anggaran subsidinya listriknya juga harus naik dong karena konsumsi," ungkapnya ke para wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat, 23 September 2022.
Kendati demikian, dia tidak merinci lebih lanjut tentang berapa tambahan subsidi listrik yang dibutuhkan guna menopang lonjakan konsumsi listrik usai pelaksanaan dari program konversi kompor listrik tersebut.
Adapun Badan Anggaran DPR menyutujui rencana Kementerian Keuangan tersebut untuk menambah anggaran subsidi & kompensasi energi menjadi Rp 338 triliun tahun 2023.
Anggaran subsidi tersebut ditetapkan sebesar Rp 212 triliun, yang terdiri dari alokasi yang diperuntukkan BBM sebesar Rp 21,5 triliun, lalu LPG tabung 3 kg sebesar Rp 117,8 triliun dan juga alokasi untuk subsidi listrik Rp 72,6 triliun.
Dia juga menambahkan, penambahan daya listrik untuk penerima kompor listrik gratis itu masih dalam perhitungan pemerintah dan juga PLN, namun dia juga memastikan jika pengguna tidak akan mengalami kenaikan tarif.
"Kami akan hitung dengan tambahan itu, kemudian berapa banyak energi baru dan energi baru yang memang kompetitif bisa masuk. Dengan harapan kompetitif ini bisa memfasilitasi itu," ungkap Arifin.
Arifin juga membeberkan, bahwa terdapat beberapa pilihan penambahan daya listrik yang penerima kompor listrik gratis, yakni di antara 900 VA / 2200 VA.
"Ada beberapa ini ya, beberapa yang akan dicoba 900 VA atau 2200 VA. Ini lagi uji coba nih, byar pet (mati nyala) apa enggak, yang diuji coba ini harus ada," ungkapnya.
Posting Komentar