Duka Nelayan Tradisional: Harga BBM Naik, Harga Ikan Malah Turun

Sebagian nelayan lebih memilih menghabiskan waktunya untuk mengecek kondisi kapal & memperbaiki jaring
Kondisi nelayan tradisional di Kota Tegal kini semakin memperhatikan, setelah kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk solar.

Nelayan. Foto: pixabay/@Quangpraha.

Times.id - Para nelayan harus memikirkan nasib untuk menghidupi keluarganya. Selain harga solar yang meningkat, hasil tangkapan ikan pun saat ini sedang tidak menentu karena anomali cuaca.

Belum lagi ditambah dengan harga ikan di pasaran tengah turun drastis. Hal itu tentunya membuat para nelayan sulit bertahan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Biasanya nelayan sekali melaut pada pukul 05:00 - 12:00 WIB dan menghabiskan biaya untuk solar sekitar Rp 120.000 untuk membeli 20 Liter solar dengan harga Rp6.000 /per liter di tingkat eceran.

Namun sekarang menanjak hingga Rp 150.000, belum ditambah dengan biaya perbekalan selama melaut.

Sedangkan untuk hasil tangkapan ikan dalam sekali melaut tak menentu, terkadang 2 kilogram (Kg) kadang juga 1 Kg.

Dan untuk rata-rata dari hasil penjualan ikan hanya mendapat Rp 100.000 - Rp 150.000

Bahkan sebagian nelayan lebih memilih menghabiskan waktunya untuk mengecek kondisi kapal & memperbaiki jaring. Sementara untuk kebutuhan hidup dipenuhi dengan seadanya.

Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh‎ Indonesia (HNSI) Jawa Tengah, Riswanto mengungkapkan, kenaikan harga BBM kini mencapai 30% sangat berdampak terhadap para nelayan, khususnya para nelayan tradisional dengan kapal berukuran di bawah 5 GT.

Ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM oleh pemerintah sejak Sabtu lalu tak selaras dengan kenaikan harga ikan di pasaran.

‎"Mereka melaut harian, dari jam 05.00 sampai 12.00 WIB. Hanya dapat ikan dua sampai tiga kilo," ucap Riswanto.

Riswanto juga mengungkapkan, sebelum ada kenaikan harga BBM, harga ikan memang sedang murah / cenderung menurun.

Untuk itu, Riswanto berharap untuk pemerintah agar bisa menjamin & melindungi keberlangsungan usaha sektor kelautan dan perikanan.

Terutama bagi pata nelayan kecil. ‎Salah satunya, ada jaminan terkait dengan harga ikan yang setidaknya bisa mengimbangi kenaikan harga BBM.