Deteksi Kebohongan Putri Candrawati Pakai Alat yang Diimpor dari Amerika, Akurasinya Hampir 100 Persen

Ferdy Sambo juga akan dites mengggunakan alat lie detector hari ini
Salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawati sudah menjalani tes kebohongan menggunakan alat yang bernama lie detector.

Ilustrasi Lie Detector. Foto: Freepik.com

JAKARTA - Uji kebohongan atau poligraf adalah suatu alat untuk mendeteksi apakah seseorang itu bohong atau jujur. Alat ini biasanya dipakai untuk mengetes pelaku kejahatan berbohong atau tidak.

Tapi banyak yang meragukan lie detector milik Polri, yang digunakan untuk mengetes kebohongan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. 

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memasrikan bahwa alat lie detector yang digunakan pihaknya cukup canggih.

Bahkan akurasi dari alat yang menguji kebohongan Putri Candrawati dan tersangka lainnya itu punya tingkat akurasi yang cukup tinggi. Hampir 100 persen.

Menurut Dedi, alat lie detector yang dimiliki Polri saat ini buatan tahun 2019, yang diimpor dari Amerika Serikat. Persisnya, alat lie detector yang dipakai penyidik untuk mengetes kebohongan Putri Candrawati mencapai 93 persen.

"Alat polygraph yang digunakan oleh kita ini semuanya sudah terverifikasi dan alat polygraph dunia," kata Dedi di Jakarta, Rabu, 7 September 2022.

Selain Putri Candrawati, tersangka pembunuhan Brigadir J lainnya juga dites menggunakan alat lie detector yang sama.

Tersangka yang sudah menjalani uji kebohongan menggunakan lie detector ini antara lain Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf. Hasilnya, ketiga tersangka ini disebut terbukti jujur.

Sementara hasil tes kebohongan Putri Candrawati yang dilakukan pada hari Rabu, 7 September lalu belum diungkap hingga hari ini.

Lalu bagaimana dengan Ferdy Sambo?

Ia juga akan dites kebohongannya menggunakan lie detector. Tapi baru akan dilakukan hari ini, Kamis 8 September 2022.