Homepage Widgets (ATF)

Homepage Widgets

Bupati Safaruddin Luncurkan Tiga Agenda Strategis untuk Abdya

Syariat Islam diterapkan di pemerintahan, sekolah, dan gampong, termasuk shalat berjamaah
Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Dr. Safaruddin, meluncurkan tiga agenda penting untuk memperkuat syariat Islam, menata ekonomi kerakyatan, serta mendorong kemandirian Gampong.

Bupati Aceh Barat Daya Safaruddin. Foto: Ist

BLANG PIDIE - Kegiatan launching berlangsung pada Kamis (21/8/2025) di Aula Sekretariat DPRK Abdya, Kompleks Perkantoran Bukit Hijau, Desa Keude Paya, Kecamatan Blang Pidie.

Sekitar 1.200 orang hadir dalam acara ini, termasuk Wakil Bupati Zaman Akli, S.Sos, MM, Ketua DPRK Roni Guswandi, unsur Forkopimda, pimpinan SKPK, tokoh agama, akademisi, hingga pelaku UMKM.

Pada kesempatan itu, Safaruddin juga menyerahkan SK Koperasi Merah Putih secara simbolis kepada empat desa, yakni Desa Mata Ie, Desa Jeumpa Barat, Desa Gadang, dan Desa Ujung Padang.

Dalam sambutannya, Safaruddin menegaskan bahwa launching tersebut menjadi tonggak penting untuk mewujudkan visi “Abdya Maju, Masyarakat Sejahtera” melalui delapan kata kunci pembangunan, yaitu MALEM, CARONG, MEUSYUHU, MAKMUE, ADEE, JROH, SEUJAHTERA, dan MEUSANEUT.

“Setiap kata bukan hanya slogan, tetapi arah perjuangan kita membawa Abdya menuju masa depan yang lebih baik,” ucapnya.

Salah satu agenda besar, yakni MALEM, diwujudkan lewat Peraturan Bupati (Perbup) tentang Peukong Agama dalam pelaksanaan syariat Islam. Safaruddin menekankan program ini bukan sekadar aturan, melainkan gerakan bersama.

“Pelaksanaan syariat Islam harus berjalan baik, mulai dari aparatur pemerintahan, sekolah-sekolah, hingga mengakar di gampong. Program ini mencakup shalat berjamaah, pembiasaan mengaji di sekolah, hingga kegiatan Teungku Saweu Sikula dan Ngopi Sajan Teungku di warung kopi,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa Perbup Peukong Agama diharapkan mampu memperkuat pembangunan spiritual, akhlak, dan nilai keislaman di Abdya.

Selain itu, Safaruddin juga meluncurkan Perbup tentang Penataan dan Pembinaan Toko Swalayan sebagai bagian dari misi MAKMUE. Aturan ini bertujuan menjaga keseimbangan antara swalayan dengan pedagang kecil agar pertumbuhan ekonomi berjalan adil.

“Kita ingin toko swalayan hadir tidak merugikan pedagang kecil, tapi justru tumbuh bersama dan saling menguatkan. Dengan aturan ini, pertumbuhan ekonomi bisa berjalan adil, seimbang, dan mendukung ekonomi kerakyatan,” tegasnya.

Agenda ketiga adalah peresmian Koperasi Desa Merah Putih. Safaruddin menyebut koperasi sebagai simbol gotong royong dan kemandirian gampong.

“Koperasi akan menjadi pionir pertumbuhan ekonomi masyarakat Abdya ke depan. Kita ingin Gampong tidak hanya kuat secara sosial, tapi juga mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, koperasi ini nantinya juga akan menampung gabah hasil panen petani Abdya sehingga kesejahteraan masyarakat bisa ditopang dari bawah, dari gampong menuju kabupaten.

Safaruddin turut menyampaikan rencana beasiswa pada 2026 bagi anak yatim, fakir miskin, dan siswa berprestasi. Ia juga menyebut pembangunan gedung serbaguna baru pada 2028 untuk mendukung kegiatan besar di Abdya.

“Mari kita tegakkan syariat dengan kesadaran, kita bangun ekonomi dengan kebersamaan, dan kita wujudkan Abdya yang lebih baik sesuai cita-cita kita bersama,” tuturnya.

Ia meyakini, dengan niat tulus, usaha sungguh-sungguh, dan doa, Allah SWT akan memberi kemudahan dalam membangun Abdya tercinta.