Sosok Seto Mulyadi, Ketua LPAI yang Jadi Sorotan Publik Usai Bicara Soal Anak Ferdy Sambo

Kak Seto dikenal sebagai pencipta karakter Si Komo
Beberapa waktu lalu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto datang ke Mako Brimob untuk mengunjungi Irjen Ferdy Sambo tersangka dugaan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Ketua LPAI Seto Mulyadi. Foto: Kolase Foto Instagram @setomulyadi

JAKARTA - Kunjungan tersebut dalam rangka keinginan Kak Seto untuk memberikan pendampingan perlindungan psikologis untuk 3 anak dari Ferdy Sambo. Ia menilai, anak-anak Sambo pasti akan ikut terdampak dengan kasus yang menjerat kedua orang tuanya lewat pembullyan dari netizen dan sebagainya.

Namun, langkah Kak Seto tersebut mendapat kritikan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait. Ia menyebut sebaiknya Kak Seto tak perlu membuat pencitraan lewat kasus yang menggegerkan publik itu. Karena, anak-anak Sambo bukanlah anak yatim piatu, masih ada keluarga besar yang mengurusnya.

Lalu siapa sebenarnya Seto Mulyadi? Berikut ulasan Times.id yang dilansir dari beberapa sumber.

Seto Mulyadi merupakan seorang Psikolog yang lahir di Klaten pada tanggal 28 Agustus 1951. Ia dikenal sebagai pencipta karakter Si Komo dan pendiri Homeschooling Kak Seto.

Kak Seto mulai merantau ke Jakarta karena kecewa tidak lulus tes di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Ia nekat ke Ibukota walaupun tanpa bekal dan keahlian yang ia miliki. Disana ia bekerja serabutan sambil menunggu tes masuk Fakultas Kedokteran berikutnya.

Tak berjodoh dengan Fakultas Kedokteran, akhirnya Kak Seto memilih masuk Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Dan ia menyelesaikan studi S1 nya pada 1981. Kemudian ia melanjutkan S2 dan S3 di Universitas yang sama. Pendidikan Magister berhasil diselesaikan pada tahun 1989 dan gelar doktor bidang Psikologi ia raih pada tahun 1993.

Pada tahun 2007, Kak Seto mendirikan sekolah alternatif yang diberi nama Homeschooling Kak Seto (HSKS). Sekolah alternatifnya ini bertujuan untuk meningkatkan standar kualitas belajar yang lebih menyenangkan, memberi materi terkini dan menyediakan tutor-tutor yang profesional. Beberapa artis yang sempat menimba ilmu di HMKS diantaranya, Nikita Willy, Prilly Latuconsina dan Citra Scholastika.

Sebagai orang yang dikenal sangat peduli dengan dunia anak-anak, Kak Seto pun mendapat apresiasi atau penghargaan dari berbagai pihak, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Beberapa penghargaan yang pernah ia dapatkan yaitu, The Golden Balloon Award, New York, Kategori Social Activity dari World Children's Day Foundation dan Unicef pada tahun 1987, Orang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdian pada Dunia Anak-anak dari Presiden Republik Indonesia tahun 1987 dan Peace Messenger Award, New York dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Javier Perez de Cuellar tahun 1987.