Sosok Purnawirawan TNI Muhammad Mubin, Teman Seangkatan Jenderal Gatot yang Tewas Ditusuk di Lembang
Letkol (Pur) TNI Muhammad Mubin pernah bekerja di PT Pertamina usai pensiun dari TNI
Letnan Kolonel (Letkol) Purnawirawan TNI, Muhammad Mubin tewas ditusuk pada Selasa, 16 Agustus 2022 kemarin.
BANDUNG - Insiden Penusukan itu dilakukan oleh Hery Hernando atau biasa dipanggil Aseng di Jalan Adiwarta RT 01/12, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Pelaku penusukan merupakan seorang penilik salah satu toko di Lembang.
Tragedi itu terjadi ketika almarhum Muhammad Mubin sedang memarkirkan mobil bosnya di depan toko Aseng. Tak terima karena ada mobil yang terparkir di depan tokonya, Aseng pun emosi dan langsung menusuk korban yang masih berada di dalam mobil.
Setelah kejadian penusukan itu, Muhammad Mubin pun masih sempat menjalankan mobilnya hingga sekitar 50 meter dari tempat kejadian, guna meminta pertolongan. Namun, akibat banyaknya darah yang keluar, nyawa almarhum pun tidak dapat diselamatkan meski sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.
Atas perbuatan yang dilakukannya, Aseng pun kini sudah ditahan di Polsek Rembang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia terancam hukuman 7 tahun penjara atas apa yang telah dilakukannya.
Pasca kejadian tersebut, publik mulai mencari tahu tentang sosok almarhum yang dikenal ramah dilingkungan tempat tinggalnya itu.
Dilansir dari beberapa sumber, Muhammad Mubin atau biasa dipanggil Babeh merupakan mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) Tarakan. Pangkat terakhir yang disandangnya adalah Letnan Kolonel (Letkol).
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1992 ini merupakan teman seangkatan dari mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Letjen (Purn) Yayat Sudrajat, yang merupakan teman dari almarhum menyebutkan, korban memilih pensiun dini dari TNI, setelah itu bekerja di PT Pertamina. Namun, saat insiden penusukan terjadi, Muhammad Mubin diketahui sudah pensiun dari pekerjaan di PT Pertamina.
Menurut informasi yang didapat Times.Id, saat kejadian korban sedang bekerja sebagai sopir di perusahaan mebel. Dan pada hari naas itu, almarhum tengah mengangarkan anak dari bosnya yang masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK).
Ilustrasi Pembunuhan. Foto: Wikimedia Commons |
BANDUNG - Insiden Penusukan itu dilakukan oleh Hery Hernando atau biasa dipanggil Aseng di Jalan Adiwarta RT 01/12, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Pelaku penusukan merupakan seorang penilik salah satu toko di Lembang.
Tragedi itu terjadi ketika almarhum Muhammad Mubin sedang memarkirkan mobil bosnya di depan toko Aseng. Tak terima karena ada mobil yang terparkir di depan tokonya, Aseng pun emosi dan langsung menusuk korban yang masih berada di dalam mobil.
Setelah kejadian penusukan itu, Muhammad Mubin pun masih sempat menjalankan mobilnya hingga sekitar 50 meter dari tempat kejadian, guna meminta pertolongan. Namun, akibat banyaknya darah yang keluar, nyawa almarhum pun tidak dapat diselamatkan meski sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.
Atas perbuatan yang dilakukannya, Aseng pun kini sudah ditahan di Polsek Rembang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia terancam hukuman 7 tahun penjara atas apa yang telah dilakukannya.
Pasca kejadian tersebut, publik mulai mencari tahu tentang sosok almarhum yang dikenal ramah dilingkungan tempat tinggalnya itu.
Dilansir dari beberapa sumber, Muhammad Mubin atau biasa dipanggil Babeh merupakan mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) Tarakan. Pangkat terakhir yang disandangnya adalah Letnan Kolonel (Letkol).
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1992 ini merupakan teman seangkatan dari mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Letjen (Purn) Yayat Sudrajat, yang merupakan teman dari almarhum menyebutkan, korban memilih pensiun dini dari TNI, setelah itu bekerja di PT Pertamina. Namun, saat insiden penusukan terjadi, Muhammad Mubin diketahui sudah pensiun dari pekerjaan di PT Pertamina.
Menurut informasi yang didapat Times.Id, saat kejadian korban sedang bekerja sebagai sopir di perusahaan mebel. Dan pada hari naas itu, almarhum tengah mengangarkan anak dari bosnya yang masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK).
Posting Komentar