PDIP Heran Kenapa DPR Yang Didemo Mahasiswa?

Politisi senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menegaskan bahwa sejak awal PDIP selaku pemilik kursi mayoritas di DPR menolak wacana penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden. Karena itu, ia heran kenapa DPR yang jadi sasaran demo. Apa mahasiswa salah alamat?


Hendrawan Supratikno. FOTO: DPR


JAKARTA - Bahkan PDIP diketahui, telah membatalkan rencana amandemen UUD 1945 hingga tahun 2024 mendatang untuk mengantisipasi penyusupan pasal penundaan pemilu. Sikap PDIP ini juga diikuti oleh partai-partai lain, yakni Gerindra, NasDem, PPP, Demokrat, PKS dan belakangan Golkar. 


Praktis, dengan dominasi parpol yang satu kata dengan PDIP menolak amandemen, maka upaya untuk mengubah masa jabatan presiden melalui jalur konstitusional otomatis terkunci. PAN yang semula ikut menyuarakan penundaan pemilu, akhirnya juga mengacungkan 'bendera putih' tanda menyerah.


"Tapi mahasiswa kok mendemo ke Senayan (DPR)? Padahal DPR kan sudah jelas sekali sikapnya (mayoritas menolak penundaan pemilu)," ucap Hendrawan, keheranan. 


Selain itu, Ketua DPR Puan Maharani, lanjutnya juga secara terbuka menegaskan bahwa jadwal Pemilu 2024 sudah disepakati antara DPR, Pemerintah dan KPU serta Bawaslu. Yakni 14 Februari 2024. Ruang gerak pihak-pihak yang ingin mengutak-atik penundaan pemilu pun semakin dipersempit.


"Ketua DPR Puan Maharani juga sudah menegaskan itu. Pemilu akan digelar tanggal 14 Februari 2024," tegasnya. 


Seperti diketahui, mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia (SI) menggeruduk Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Ada sejumlah tuntutan yang disuarakan. Salah satunya menolak penundaan pemilu dan wacana 3 periode.