Desas-desus Reshuffle Usai Lebaran Menyasar 6 Menteri, Luhut Cuma Digeser

Desas-desus isu reshuffle kembali menyeruak. Kali ini, dikabarkan menyasar 6 menteri. Termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.


Presiden Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4/2022) di Istana Negara, Jakara. FOTO: BPMI

JAKARTA  - Menurut sumber Times.id, Luhut di satu sisi ada desakan dari partai koalisi untuk keluar dari kabinet. Namun, di sisi lain Presiden Jokowi ingin mempertahankannya. Sehingga jalan tengahnya, Luhut digeser.


Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti posisi apa yang akan diambil alih Luhut. Besar kemungkinan, Luhut akan digeser ke Kementerian Perdagangan.


"Dulu kan beliau juga pernah di sana (Kementerian Perdagangan)," kata sumber Times.id yang tak ingin disebut namanya itu.


Memang, Luhut diketahui pernah menduduki posisi tersebut di era Presiden Abdurrahman Wahid, kurang dari setahun. Sejak 23 Agustus 2000 sampai dengan 23 Juli 2001. Ketika itu, nomenklatur kementeriannya bernama Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.


Menteri lainnya, yang diisukan bakal kena sasaran reshuffle adalah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Sayangnya, ia dikabarkan belum mendapatkan posisi pengganti. Artinya, ia terdepak dari kabinet.


Lalu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. "Bahlil juga digeser ke kementerian lain, tidak dicopot," sambungnya.


Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil juga masuk radar menteri yang di-rolling alias digeser. Tapi tidak terdepat dari kabinet. Sisa satu nama lagi, hingga berita ini belum diketahui.


Namun yang jelas, reshuffle tersebut akan digelar setelah lebaran Idul Fitri. "Habis lebaran," ucapnya.


Jika merujuk penanggalan Jawa, ada Rabu Pahing setelah Lebaran. Yakni tanggal 11 Mei 2022. Seperti diketahui, Jokowi juga pernah menggelar reshuffle di hari Rabu Pahing, selain Rabu Pon.


Sebelumnya, Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer alias Noel juga mencatat ada 6 menteri yang harus di-reshuffle dalam waktu dekat. Namun, nama-namanya sedikit berbeda.


Mereka antara lain; Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mendag Lutfi, Menteri Investasi Bahlil, dan KSP Moeldoko.


Secara terbuka, Presiden Jokowi sudah mengeluarkan peringatan keras kepada sejumlah menterinya dalam Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4) lalu. Presiden ketujuh ini menyoroti menyoroti mahal dan langkanya minyak goreng, naiknya harga BBM Pertamax, rasa empati dan pola komunikasi anak buahnya. Ia juga meminta para pembantunya berhenti bikin polemik di publik terkait penundaan pemilu.


Apakah reshuffle kali ini jadi momentum bagi PAN untuk masuk ke kabinet?


Akhir Maret lalu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin meyakini ada tempat yang disediakan untuk PAN. Meskipun ia menyebut partai yang dikomandoi oleh Zulkifli Hasan itu diisi oleh sosok-soso negarawan dan tak mengejar kursi menteri ketika bergabung di koalisi pendukung pemerintah.


"Karenanya, jabatan dari hasil koalisi bersama pemerintahan Jokowi bukan sesuatu yang menjadi target. Namun demikian, saya percaya bahwa ada tempat untuk PAN," kata Ngabalin.


Namun, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengklaim bahwa komposisi menteri di kabinet saat ini sudah menghasilkan kepuasan publik yang besar. 


"Jadi, semangat ini harus terus terjaga dan meningkat ke depannya. Kami kira itu tujuan kita sekarang. Kita berada di jalan yang tepat," kata Faldo ketika dikonfirmasi, Sabtu (2/4/2022) lalu.


Ia mengaku tak heran lagi dengan isu-isu reshuffle yang berkembang. Apalagi ketika dikait-kaitkan dengan Rabu Pon. 


"Soal bongkar pasang kabinet ini. Kalau gosip politik selalu ada jelang Rabu Pon. Memang begitu kan imannya orang-orang politik, jadi ya sudah biasa lah," lanjutnya.


Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan pekerjaan ke depan yang harus diemban oleh para menteri akan semakin banyak, sehingga diperlukan tim yang harus qualified dan solid. 


"Kita sudah punya semua, maka kita tunggu tantangan baru apa yang dinilai penting oleh Presiden untuk direspon, jadi jangan terus imajinasikan bagi-bagi kue politik seperti yang biasa diyakini pemain politik," lanjutnya.