Loyalis Jokowi: Penundaan Pemilu = Menjerumuskan Presiden

Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer menolak keras gagasan penundaan pemilu 2025 yang digaungkan oleh sejumlah ketiim Parpol. Menurutnya, penundaan pemilu sama dengan melanggar konstitusi, anti demokrasi dan sikap otoritarian.


Ketua Jokowi Mania atau JoMan Immanuel Ebenezer. Foto: IST


JAKARTA - Aktivis yang karib disapa Noel ini mengingatkan bahwa, sejumlah partai politik yang mendukung pemilu ditunda akan mendapat karma politik. Ia menilai penundaan ini tidak bisa dibenarkan apapun alasannya karena melanggar cita-cita reformasi. 


"Pastinya ada syahwat dan nafsu politik yang membidani hasrat penundaan pemilu," tegas Noel yang juga Ketua Ikatan Aktivis 98 ini.


Dia bilang, penundaan pemilu tidak dimungkinkan tanpa amendemen Konstitusi atas Pasal 7 UUD NRI Tahun 1945. Sementara lanjut Noel, pasal 7 Undang-undang Dasar tegas menyebutkan bahwa jabatan presiden itu selama 5 tahun, tidak lebih tidak kurang.


"Perubahan konstitusi memang dibenarkan. Tapi akan muncul pertentangan yang lebih  besar, konflik dan kegaduhan baru," ucapnya.


Noel menyebut, wacana itu sudah melanggar ketentuan soal masa jabatan Presiden dalam UUD 1945 dan tidak selaras dengan semangat demokrasi. Karena itu, Noel  meminta semua elite politik agar patuh terhadap konstitusi.


“Ikatan aktivis 98 dan Joman meminta kepada seluruh elite politik dan pemimpin bangsa untuk taat dan patuh terhadap konstitusi, UUD 1945, serta tetap merawat demokrasi dan semangat Reformasi 1998,” tandas Noel.


Dirinya meminta agar tidak lagi ada elit politik yang mendorong pemerintah melakukan penundaan pemilu. Sebab, langkah ini blunder besar bahkan Noel mengkhawatirkan adanya konflik yang  bermula dari ketidakpuasan di akar rumput.


Noel mencurigai ada elit yang ingin menjerumuskan presiden agar legacy di periode keduanya ini rusak.


"Keputusan PDIP yang menolak gagasan tiga periode sangat rasional dan bermoral dengan tetap konsisten menjaga kontitusi, demokrasi juga cita-cita reformasi 98," pungkasnya.