Herzaky Sebut Tim Politik, Hukum Hingga Investor Moeldoko Cs Kini Cerai-berai

Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mandala Putra menyebut tim Moeldoko cs kini mulai cerai berai. Baik tim politik, hukum hingga investornya.


Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. 


JAKARTA - "Bukankah saat ini Tim KSP Moeldoko pun sudah cerai-berai," kata Herzaky dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/10).


Ia menyebut beberapa nama yang mulai mundur teratur, seperti Max Sopacua hingga Cornel Simbolon. 


"Nazarudin pun sebagai salah satu investor keluar dari koalisi. Mereka marah karena diduga ulah Rusdiansyah yang memalsukan tanda tangan Kader Partai Demokrat, untuk menggugat Ketum AHY," lanjutnya.


Kader yang dipalsukan tanda-tangannya tersebut, tambah Herzaky juga sudah melaporkan Rusdiansyah ke Polisi pada tanggal 18 April 2021 lalu. Ia meminta agar pihak Polda Metro Jaya memprosesnya segera. 


"Nazarudin digantikan oleh Muhamad Azhari, mantan kader yang sudah menjadi anggota partai lain. Keuangan tim pun sudah seret. Karena argometer jalan terus, tapi hasil tak kunjung tiba," sindirnya.


Bahkan KSP Moeldoko juga dikatakan sudah tidak mempercayai tim Marzuki Alie. Lalu Moeldoko menggunakan orang-orang terdekatnya di KSP, seperti ES, inisial yang disebut Herzaky.


Ia juga mengurai latar belakang penunjukkan Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum. Tim KSP Moeldoko disebut terbelah tiga. 


"Dokter hewan Johny Alen dan Nazarudin menghendaki Saudara Yosef Badeoda sebagai pengacaranya. Marzuki Ali menghendaki Rusdiansyah. Tapi KSP Moeldoko menghendaki dan akhirnya memutuskan Yusril sebagai Pengacaranya," tuturnya.


Bantah Posisinya Digeser Yusril, Rusdiansyah Minta AHY Cs Berobat & Bertaubat


Kondisi itu, kisah Herzaky bermula dari pertemuan rahasia yang diatur Tim Moeldoko cs di kawasan Ampera, di Jakarta Selatan, dengan orang yang dipercaya bisa mengatur-atur hukum. 


"Tapi rencana rahasia ini bubar karena Rusdiansyah diduga membocorkan pertemuan ini kepada pihak lain. KSP Moeldoko marah besar mengetahui hal ini," tambah Kepala Bakomstra Partai Demokrat ini.


Ia mempertanyakan intelijen Moeldoko yang disebut tidak bekerja, hingga diporotin sekian milyar untuk KLB yang dikatakan Herzaky gagal. Setelah KLB, Moeldoko juga disebut bakal diporotin milyaran rupiah lagi untuk melewati proses hukum.


Jika terus ngotot mengejar ambisinya, Herzaky yakin KSP Moeldoko bukan saja siap-siap kehilangan uangnya, tetapi juga nama baik dan kehormatannya. Bukan saja kehormatan pribadi, tetapi juga kehormatan keluarganya. 


"Kami yakin, insyaallah, bersama Tuhan dan dukungan rakyat Indonesia, kami dapat memenangkan proses hukum ini," terang Kepala Bakomstra ini.


Ia menyarankan agar Moeldoko, menempuh cara-cara yang demokratis dan beradab. Herzaky juga minta Moeldoko bikin partai sendiri, jika punya ambisi jadi Presiden.


"Sudah ada contohnya Jenderal mendirikan Partai. Jenderal Edi Sudrajat mendirikan PKPI, Jenderal SBY mendirikan Demokrat. Jenderal Wiranto mendirikan Hanura, dan Letjen Prabowo mendirikan Gerindra.

Itulah sejatinya Jenderal, mendayagunakan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki untuk tegak berdiri di atas kaki sendiri. Untuk itu, kepada KSP Moeldoko, jika benar mengaku Jenderal, dirikanlah Partai sendiri. Jangan mengganggu Partai orang lain," pungkasnya.