Ungguli Malaysia Dalam Tangani Covid-19, Kemenkes: Ini Strateginya

Penanganan kasus Covid-19 tanah air semakin hari terus membaik, hal ini membuat negara tetangga Malaysia iri. Terbukti, baru-baru ini Menteri Malaysia disentil oleh DPR soal kalah cepat dalam penurunan kasus harian. Apa strategi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia?


Siti Nadia Tarmizi - Jubir Kemenkes. Foto: IST

JAKARTA - Jika melihat statistik per 4 September kemarin,
kasus harian
Indonesia berada di angka 6.727 kasus. Sedangkan Malaysia, di hari yang sama penambahan kasus harian jauh 3 kali lipat lebih tinggi dari Indonesia yakni 19.057 kasus.

Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan, kunci dan strategi yang diterapkan salah satu dalam penurunan angka adalah, terus dilakukannya monitoring. Bahkan, pelarangan atau perketatan mudik merupakan strategi dalam mengantisipasi peningkatan kasus.

Sebenarnya, strateginya adalah memonitor terus-menerus kondisinya, kemudian menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, seperti pada tanggal 3 juli 2021. Dan itu merupakan satu keputusan yang tepat, karena kemudian sudah bisa prediksi dengan para ahli bahwa puncak itu akan terjadi di minggu ke-3 dan ke-4.

"Yang jelas, penerapan PPKM itu adalah suatu strategi yang tepat. Disisi lain, dalam menyusun kebijakan kita mendengar masukan para ahli, organisasi masyarakat, dan itu juga menjadi kontrol untuk masukan kepada pemerintah," terangnya kepada times.id.

Selain itu, lanjutnya, dukungan dari masyarakat terhadap kepatuhan yang telah diterapkan oleh pemerintah, menjadi kunci dalam penurunan covid-19.

Kemudian, kesatuan kebijakan orentasi yang telah diputuskan pemerintah pusat, terus dijalankan pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota yang sesuai dengan aturan spesifik daerah masing-masing.

"Artinya, ini benar-benar semua orang menjalankan fungsi dan tugasnya agar kita bisa mengendalikan kondisi ini," terangnya.

Tambah Nadia, komitmen Tenaga Kesehatan (Nakes) juga menjadi kunci, yang mana peningkatan luar biasa pada bulan juli, terbukti dengan adanya tenda darurat, adanya rumah sakit darurat, meski dengan beban kerja yang sangat meningkat, dedekasi nakes tidak pernah surut, tetap berjuang memberikan pelayan terbaik ditengah kesulitan-kesulitan tersebut.

"Menurut saya, itu kombinasi dari hulu, hilir, para pemegang kebijakan, pemerintah, masyarakat, dan juga terutama Nakes yang mana garda terdepan kita dalam hal ini," tutupnya.