Sedih! Makam Raja & Ulama Aceh Jadi Pembuangan Tinja, Ini Reaksi Cucu Sultan

Pemimpin Darud Donya Cut Putri meminta bantuan Turki untuk menyeret Belanda ke Mahkamah Internasional atas kejahatan perang yang dilakukan di Aceh.


Cut Putri dikenal sebagai Tuan Putri Mehran, keturunan dari Sultan Jauhar Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam. FOTO: IST

BANDA ACEH - Permintaan itu dilakukan terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh Belanda sejak tahun 1873 hingga saat ini.


Terakhir, Belanda disebut ikut berperan menghancurkan peninggalan warisan budaya Islam di Aceh, dan memusnahkan makam para Raja dan Ulama Kesultanan Aceh Darussalam. 


Salah satunya, penghancuran kawasan situs sejarah Istana Darul Makmur Kuta Farushah Pindi di Gampong Pande Banda Aceh. Kawasan bersejarah tersebut sekarang sedang dihancurkan untuk membangun proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) pembuangan tinja manusia. 


Padahal, terang Cut Putri, kawasan ini adalah pusat sejarah peradaban Islam Asia Tenggara, yang berisi ribuan makam para Raja dan Ulama Kesultanan Aceh Darussalam. Banyak sekali situs sejarah yang hancur, dan itu terjadi secara masif.


Proyek IPAL yang bersumber dana dari pinjaman pihak asing melalui APBN dibawah Kementerian PUPR ini, dipimpin langsung dibawah komando Konsultan dari Belanda bernama Mr. Rene Van Doorn. 


Ia mengaku akan meminta Turki membantu Aceh untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan tersebut. Sebab, menurutnya penghancuran situs sejarah di Aceh yang telah berlangsung ratusan tahun masih terus berlangsung.


"Perang Aceh memang belum berakhir. Sampai sekarang Aceh masih diserang oleh kaum penjajah dan antek-anteknya", kata Pemimpin Darud Donya itu dalam keterangannya, kemarin.


Darud Donya berharap Turki dapat membantu Aceh menyelamatkan segala khazanah dan kekayaan warisan budaya dan sejarah Islam di Aceh. 


"Sejak dulu Kesultanan Aceh dan Turki adalah bersaudara, dan insya Allah akan terus menjadi saudara sampai akhir masa dalam rahmat Allah", sambungnya.


Cut Putri dikenal sebagai Tuan Putri Mehran, keturunan dari Sultan Jauhar Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam. Sultan Aceh yang pernah memimpin Negara Aceh menuju kegemilangan Islam di Dunia Timur, Sultan kerajaan Islam terbesar di Asia Tenggara, yang bertahta megah di Istana Darud Donya Kesultanan Aceh Darussalam.


Menurut Cut Putri, sejak 1873, Belanda telah melakukan banyak kejahatan perang. Mulai dari membumihanguskan tanah Aceh hingga melakukan pembunuhan terhadap masyarakat sipil.


Belanda disebut membakar kitab-kitab para Ulama Aceh dan manuskrip para Sultan Aceh. Selain itu, Belanda juga merampas barang-barang khazanah Aceh, baik senjata, meriam, emas, dan lain-lain yang dibawa lari ke Belanda.