Hari Maritim, Jokowi Minta Indonesia Poros Maritim Dunia, Bukan Hanya Jargon!

Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kemaritiman secara virtual pada acara puncak perayaan Hari Maritim Nasional (HMN) ke-57 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), pada Kamis (23/9).


Pelepasan Tukik oleh Presiden Jokowi di Pantai Kemiren, Desa Griya Tegalsari, Kelurahan Tegal Kamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. FOTO: AGUS SUPARTO

JAKARTA - Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung pembangunan kemaritiman menuju Indonesia emas 2045. Dia bilang, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi menjadi poros maritim dunia.


“Sebagai negara yang memiliki 17 ribu pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 108 ribu km juga sebagai negara dengan kekayaan hayati laut terbesar di dunia sudah selayaknya Indonesia menjadi poros maritim dunia,” terang Presiden Jokowi.


Tidak hanya itu Presiden Jokowi juga mengatakan dalam pidatonya bahwa Identitas Indonesia sebagai bangsa maritim harus terus dipulihkan dan dikokohkan.


“Jangan hanya melalui jargon-jargon kemaritiman semata tetapi melalui kerja nyata di berbagai bidang. Sudah seharusnya kita memperkokoh ekonomi growth kita, blue economy kita,” katanya.


Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan perlunya kerja keras untuk meningkatkan konektivitas laut dan keamanan maritim. Hal ini dilakukan untuk melindungi kepentingan rakyat dan kepentingan nasional. Selain itu, Presiden juga mengingatkan agar potensi maritim perlu terus diberdayakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan meningkatkan nilai tambah serta mempersatukan negara Indonesia.


Terkait hal itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa pemerintah telah dan terus bekerja untuk meningkatkan konektivitas ribuan pulau di Indonesia. Bukan hanya melalui pembangunan pelabuhan besar dan kecil yang berada di pulau-pulau kecil dan terisolir tetapi juga menghubungkannya melalui program tol laut. 


“Dengan konektivitas antarpulau, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga untuk memudahkan mobilitas manusia dan barang,” katanya.


Dikatakan Presiden Jokowi, pulau-pulau terpencil dan masyarakat pantai memiliki potensi perekonomian yang tinggi meski lokasinya jauh dari pusat-pusat kegiatan ekonomi nasional. Diantaranya, potensi industri pangan yang berbasis laut seperti perikanan dan hayati laut, potensi pariwisata maritim, dan potensi industri obat dan suplemen kesehatan berbasis kekayaan hayati dan nabati laut.


“Ini bisa menjadi basis pertumbuhan ekonomi indonesia yang merata ke seluruh pelosok nusantara,” ungkapnya.


Untuk mendukung upaya tersebut, Presiden Jokowi mengatakan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) menempati posisi sangat strategis. Seperti, pemanfaatan dan pengembangan Iptek di dunia perkapalan dan pertumbuhan industri perkapalan dalam negeri harus terus menerus diupayakan. 


“Bukan hanya industri pembuatan kapal saja, tetapi juga industri jasa perhubungan dan jasa logistik berskala global harus terus kita kembangkan. Kita harus jadi raja di laut kita,” tegas Presiden Jokowi.


Selain itu, dia juga meminta cara pandang bangsa Indonesia terhadap laut berubah. Menurutnya, laut bukanlah pemisah, tetapi laut adalah penghubung antar pulau. Laut juga bukanlah belakang rumah yang selalu dipunggungi, tetapi laut adalah halaman rumah tempat menghadap. 


“Laut bukanlah tempat untuk membuang yang tidak kita perlukan, tetapi laut adalah tempat kita bersandar hidup. Laut adalah sumber penghidupan dimana banyak rejeki tersimpan di dalamnya. laut adalah anugerah Tuhan yang harus kita jaga harus kita muliakan,” ujar Presiden Jokowi. 


Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan pemanfaatan kekayaan laut harus dilakukan secara arif dan bijak untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. 


“Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara arif dan bijak akan membuat kita menjadi negara yang kuat dan makmur berbasis kekuatan kemaritiman kita. Selamat Hari Maritim Nasional, mari kita wujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Indonesia yang kuat, maju, dan berkeadilan,” pungkasnya.