Tos Dengan Tamunya di Gedung KPK, Firli: Anak Buah Gak Lo Ajak?

Setelah 36 pegawai KPK dilaporkan terinfeksi Covid-19, aktivitas di Gedung Merah Putih ternyata tak berhenti. Denyut kehidupan masih ada.


Ketua KPK Firli Bahuri saat menghadiri seri ketiga Program Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (PAKU Integritas) di Gedung Merah Putih pada Rabu (23/6). FOTO: IST

JAKARTA - Di lantai 15 dan 16 misalnya. Di sana ada acara seri ketiga Program Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (PAKU Integritas) pada Rabu (23/6).

Di acara ini, ada sejumlah pejabat Kementerian Hukum dan HAM hadir. Mulai dari Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Freddy Harris, Direktur Jenderal Imigrasi Jhoni Ginting, Direktur Jenderal HAM Mualimin Abdi dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga. Mereka duduk di kursi yang dibalut cover putih bercap KPK.

Selain itu ada juga sejumlah kepala badan hingga Inspektur Jenderal di lingkungan Kemenkum HAM. Mereka datang bersama pasangan masing-masing.

Ketua KPK Firli Bahuri hadir langsung menyambut tamu dari Kemenkum HAM ini. Ia tampil gagah mengenakan batik lengan panjang. Didampingi Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar yang terlihat bersahaja dengan blues putih dipadu jilbab cokelat.

Selaku tuan rumah, kedua pucuk pimpinan KPK ini menyampaikan sepatah dua kata. Firli juga tampak bercengkrama dengan satu dua tamunya itu. "Anak buah gak lo ajak?" tanya Firli sambil tos dengan salah satu tamunya itu yang langsung membungkuk dan terkekeh. "Suruh ke sini donk dia," tegasnya sambil berlalu.

Dalam kesempatan itu pula, Firli mengutip teori populer terkait korupsi. Bahwa korupsi diakibatkan oleh bertemunya kekuasaan dan kesempatan. Tapi kurang di integritas. "Mari kita tanamkan integritas dalam setiap langkah tugas kita," ajaknya.

Aktivitas lain juga terpantau di lantai III. Tampak sejumlah petugas berbaju hazmat bekerja cekatan me-rapid antigen seluruh penghuni gedung secara bergilir. Mulai dari pegawai KPK hingga jurnalis. Pemandangan ini sudah ada sejak Senin (21/6) hingga Jumat (25/6) mendatang. Selain itu, ada juga penyemprotan disinfektan di setiap ruang kerja pegawai.

Pengetatan prokes memang terus digencarkan KPK menyusul meningkatnya jumlah pasukan yang diterkam Corona. Bahkan, kerja 2 kedeputian yang 36 pegawainya terpapar Covid-19 itu, yakni Kedeputian Penindakan dan Eksekusi, kini dibatasi.

Mereka dibatasi untuk bekerja di kantor. Pembatasan ini berlaku sejak Rabu (23/6) sampai hari ini Jumat (25/6).


Lantas, apakah setelah 36 pegawai terinfeksi Covid berpengaruh pada menurunnya kinerja KPK?

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri yang dikonfirmasi, memastikan tidak. Seluruh kegiatan baik penyelidikan, penyidikan maupun penuntutan yang sudah terjadwal tetap dilaksanakan.

Pemeriksaan saksi luar kota, sebutnya juga masih dilakukan. Salah satunya pemeriksaan 12 saksi kasus korupsi bansos Bandung Barat di Aula Wakil Bupati Bandung Barat. (MA)