Epidemiolog Ini Sentil PSI Salah Alamat Minta Anies Tarik Rem Darurat

Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono bilang, desakan tersebut harusnya bukan ditujukan ke pemerintah provinsi, akan tetapi ke pemerintah pusat.


Epidemiolog UI Pandu Riono. FOTO: IST

JAKARTA - Akun Twitter resmi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta koar-koar di media sosial desak Gubernur Anies Baswedan tarik rem darurat, untuk menekan kasus Covid-19.

“Apa harus menunggu semua ruang rawat penuh dan sistem rumah sakit kolaps baru Gubernur Anies ambil tindakan tegas?" @p_winza PSI Desak Anies Baswedan Tarik Rem Darurat!" cuit akun @PSI_Jakarta, Rabu (16/6) lalu.

Namun, menurut ahli epidemiologi UI Pandu Riono desakan tarik rem darurat itu salah alamat. Harusnya bukan ke pemerintah provinsi, akan tetapi ke pemerintah pusat.

"Sejak adanya PPKM pengganti PSBB, maka kewenangan pembatasan Kegiatan penduduk sudah diambil alih pemerintah pusat. Silakan ajukan permintaan ke pihak yang punya kuasa," respons Pandu di akun @drpriono1, Kamis (17/6).

Sebelumnya Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto sudah mengumumkan perpanjangan Pelaksanaan PPKM Mikro, Senin (14/6) lalu. PPMK Mikro yang sudah memasuki tahap 10 itu kembali diperpanjang dari tanggal 15 Juni sampai 28 Juni mendatang. 

Namun, Pandu sempat mengkritik kebijakan PPKM Mikro ini. Selain tak cukup efektif, PPKM tersebut juga punya landasan keilmuannya. "Harusnya karantina wilayah," kata Pandu belum lama ini. (AL)