Di Forum Parlemen OKI, Puan Tolak Relokasi Warga Palestina

Puan juga mendorong agar parlemen negara-negara OKI memperkuat upaya advokasi internasional demi pengakuan penuh terhadap negara Palestina.

Ketua DPR Dr. (H.C.) Puan Maharani menyerukan penolakan terhadap gagasan relokasi warga Palestina dari wilayah Gaza dalam pidato pembukaan Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5) malam.

Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Generated by Grok

JAKARTA — Dalam forum yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan delegasi parlemen dari 37 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Puan menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.

“Kita berkumpul hari ini di bawah bayang-bayang situasi yang menyedihkan di Gaza yang menyentuh nilai kemanusiaan kita,” kata Puan.

Ia menekankan bahwa rakyat Palestina tidak seharusnya terusir dari tanahnya sendiri. “Kita harus menolak gagasan merelokasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza. Gaza adalah milik rakyat Palestina. Gaza harus dibangun kembali tidak hanya dengan gedung dan tembok namun juga dengan harga diri, keadilan, dan harapan,” ujarnya.

Pernyataan Puan itu disambut meriah oleh delegasi negara anggota PUIC serta anggota DPR yang hadir di ruang paripurna.

Puan juga mendorong agar parlemen negara-negara OKI memperkuat upaya advokasi internasional demi pengakuan penuh terhadap negara Palestina. “Parlemen harus mendorong lebih banyak negara di dunia untuk secara resmi mengakui negara Palestina,” tegasnya.

Puan menegaskan pentingnya penyelesaian damai melalui solusi dua negara. “Kita juga harus mendorong penyelesaian konflik secara damai melalui Solusi Dua-Negara,” ucap cucu Bung Karno tersebut.

Konferensi ke-19 PUIC di Jakarta menandai keketuaan Indonesia di forum parlemen negara OKI. Dalam kesempatan tersebut, Puan resmi menjabat sebagai Presiden PUIC 2025.

Sementara itu, Presiden Prabowo dalam sambutannya turut menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina. “Kalau kita lemah tidak mungkin kita bisa bantu Palestina, bahkan suara kita pun tidak akan didengar. Suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat,” ujarnya.

Forum PUIC tahun ini diikuti sekitar 500 delegasi dari 37 negara anggota dan negara observer. Selain isu Palestina, forum ini juga membahas berbagai topik, mulai dari hak asasi manusia, dialog antarperadaban, hingga pemberdayaan perempuan dan keluarga.

Jangan ketinggalan berita! Ikuti saluran WhatsApp kami! Klik di sini