Banjir Lagi? Tenang, Bupati Abdya Udah Gercep Bikin Solusi
Ini terus dilakukan, meskipun saat ini anggaran terbatas
Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (Kalak BPBK) Abdya, Armayadi, telah menyusun langkah-langkah strategis untuk mencegah dampak lebih luas ancaman banjir. Keputusan ini diambil setelah melakukan kajian dan mendengar langsung keluhan masyarakat terdampak.
ABDYA - “Sudah abang teken tadi malam,” ujar Bupati Safar, Jumat (7/3).
Menghadapi ancaman banjir yang bisa kembali terjadi akibat curah hujan tinggi, semua pihak terus siaga. Bupati Safaruddin bergerak cepat (gercep) mengambil langkah antisipasi agar bencana serupa tidak terulang.
Sebelumnya, hujan deras pada Selasa (4/3) malam menyebabkan 49 desa di delapan kecamatan terendam banjir. Selain merendam pemukiman, puluhan hektare sawah gagal panen, dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.
Dari hasil diskusi dengan masyarakat terdampak, ada banyak pemicu terjadinya banjir. Mulai dari masalah sampah, pendangkalan drainase maupun sungai akibat sedimentasi, hingga tumpukan material kayu hasil pembersihan kebun yang kerap dibuang ke sungai.
Sementara untuk penanganan tanggap darurat, sudah dilakukan. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) sudah diterjunkan untuk melakukan evakuasi, penyelamatan, hingga pembersihan beberapa desa yang terdampak banjir cukup parah. Termasuk penyaluran bantuan sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) di beberapa titik.
“Untuk tanggap darurat sudah kita bereskan sekarang,” lanjutnya.
Untuk solusi jangka panjang, pihaknya juga akan merumuskan perencanaan pembangunan berkelanjutan untuk mencegah terulangnya banjir. “Ini terus kita lakukan, meskipun saat ini anggaran terbatas,” tandasnya.
Kalak BPBK Abdya, Armayadi, mengatakan beberapa langkah antisipasi jangka pendek berdasarkan instruksi Bupati sudah mulai digerakkan.
“Hasil diskusi dengan pak Bupati, kita lakukan beberapa gerakan, mulai dari pembersihan sampah, penataan saluran maupun area kepala jembatan, hingga pengerukan sungai akibat sedimentasi,” kata Arma.
Terkait pengembangan fasilitas saluran atau drainase baru yang masih terkendala masalah tanah, pihaknya akan terus melakukan koordinasi untuk mendapatkan kesepakatan masyarakat.
Sementara pengerukan sungai akibat sedimentasi sudah mulai digeber. Sedimentasi aliran sungai di beberapa titik, sebutnya, sudah cukup parah sehingga mengakibatkan pemukiman di sekitarnya rentan banjir.
“Kemarin sudah kita lakukan pengerukan di dua kecamatan. Ini kita lanjutkan lagi pengerukan sedimen di Krueng Susoh yang kita prediksi limpasan airnya berbahaya jika banjir ke pemukiman masyarakat. Kemudian di daerah pemukiman Susoh, karena sedimentasinya sudah sangat parah,” jelasnya.
Persoalan banjir di Abdya, kata Arma, kini juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Aceh. Informasi terakhir yang ia terima, akan ada tim yang diterjunkan ke Abdya awal pekan depan untuk memantau perkembangan penanganan banjir.
“Dari provinsi, hari Senin InsyaAllah turun,” pungkasnya.
![]() |
Bupati Abdya, Dr. Safaruddin |
ABDYA - “Sudah abang teken tadi malam,” ujar Bupati Safar, Jumat (7/3).
Menghadapi ancaman banjir yang bisa kembali terjadi akibat curah hujan tinggi, semua pihak terus siaga. Bupati Safaruddin bergerak cepat (gercep) mengambil langkah antisipasi agar bencana serupa tidak terulang.
Sebelumnya, hujan deras pada Selasa (4/3) malam menyebabkan 49 desa di delapan kecamatan terendam banjir. Selain merendam pemukiman, puluhan hektare sawah gagal panen, dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.
Dari hasil diskusi dengan masyarakat terdampak, ada banyak pemicu terjadinya banjir. Mulai dari masalah sampah, pendangkalan drainase maupun sungai akibat sedimentasi, hingga tumpukan material kayu hasil pembersihan kebun yang kerap dibuang ke sungai.
Sementara untuk penanganan tanggap darurat, sudah dilakukan. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) sudah diterjunkan untuk melakukan evakuasi, penyelamatan, hingga pembersihan beberapa desa yang terdampak banjir cukup parah. Termasuk penyaluran bantuan sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) di beberapa titik.
“Untuk tanggap darurat sudah kita bereskan sekarang,” lanjutnya.
Untuk solusi jangka panjang, pihaknya juga akan merumuskan perencanaan pembangunan berkelanjutan untuk mencegah terulangnya banjir. “Ini terus kita lakukan, meskipun saat ini anggaran terbatas,” tandasnya.
Kalak BPBK Abdya, Armayadi, mengatakan beberapa langkah antisipasi jangka pendek berdasarkan instruksi Bupati sudah mulai digerakkan.
“Hasil diskusi dengan pak Bupati, kita lakukan beberapa gerakan, mulai dari pembersihan sampah, penataan saluran maupun area kepala jembatan, hingga pengerukan sungai akibat sedimentasi,” kata Arma.
Terkait pengembangan fasilitas saluran atau drainase baru yang masih terkendala masalah tanah, pihaknya akan terus melakukan koordinasi untuk mendapatkan kesepakatan masyarakat.
Sementara pengerukan sungai akibat sedimentasi sudah mulai digeber. Sedimentasi aliran sungai di beberapa titik, sebutnya, sudah cukup parah sehingga mengakibatkan pemukiman di sekitarnya rentan banjir.
“Kemarin sudah kita lakukan pengerukan di dua kecamatan. Ini kita lanjutkan lagi pengerukan sedimen di Krueng Susoh yang kita prediksi limpasan airnya berbahaya jika banjir ke pemukiman masyarakat. Kemudian di daerah pemukiman Susoh, karena sedimentasinya sudah sangat parah,” jelasnya.
Persoalan banjir di Abdya, kata Arma, kini juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Aceh. Informasi terakhir yang ia terima, akan ada tim yang diterjunkan ke Abdya awal pekan depan untuk memantau perkembangan penanganan banjir.
“Dari provinsi, hari Senin InsyaAllah turun,” pungkasnya.
Posting Komentar