Kampung Wisata Keramik Dinoyo: Digitalisasi Buka Peluang Baru UMKM

Kampung Dinoyo angkat budaya lokal, dorong UMKM ke pasar global
Digitalisasi yang diterapkan di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Malang, Jawa Timur, memberikan peluang baru bagi masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Inisiatif ini berhasil mengangkat warisan budaya bangsa ke pasar global.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Foto: Instagram/@meutya_hafid

JAWA TIMUR - Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam acara "Upscaling UMKM Digital: Digitalize Culture through Technology" yang digelar di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Sabtu 4 Januari 2025.

"Kampung Wisata Keramik Dinoyo adalah bukti nyata bagaimana digitalisasi dapat mengangkat warisan budaya ke pasar global, menciptakan nilai tambah, dan membuka peluang baru bagi masyarakat," ujar Meutya.

Pemerintah berkomitmen mendukung digitalisasi UMKM melalui berbagai upaya, termasuk literasi digital. Acara ini dihadiri lebih dari 100 pelaku UMKM lokal dengan tujuan memperkuat daya saing dan keberlanjutan bisnis melalui adopsi teknologi digital.

Menkomdigi juga berdialog interaktif dengan para pelaku UMKM di Kampung Dinoyo dan menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan skala budaya lokal.

Kampung ini memiliki 23 kios UMKM yang menghasilkan empat sampai lima juta keramik dengan omset rata-rata Rp20 - 24 juta, meningkatkan ekonomi lokal sebesar 40 persen.

Menkomdigi memberikan pelatihan penggunaan platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan aplikasi pembayaran.

"Kami ingin memastikan bahwa teknologi dapat menjadi alat untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing UMKM kita," tegasnya.

Pemerintah juga meluncurkan program berkelanjutan untuk mendukung UMKM dengan infrastruktur internet andal di kawasan wisata.

"Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal memberdayakan masyarakat dan menciptakan ekonomi yang lebih inklusif," jelas Meutya.

Meutya yakin langkah ini bisa menginspirasi UMKM lainnya di seluruh Indonesia untuk melakukan transformasi digital.

"Dengan kolaborasi berbagai pihak, kita bisa menjaga keberlanjutan budaya lokal sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global," tutupnya.