Hendra Kurniawan Bantah Larang Keluarga Buka Peti Mati Brigadir J: Mestinya Humas Polri Meng-counter

Hendra disebut menjelaskan kronologi kematian Brigadir J dengan sopan
Mantan Kepala Biro Paminal Divisi Propam Polri Hendra Kurniawan mengaku kecewa dengan Divisi Humas Polri gara-gara tidak meng-counter pemberitaan yang menyudutkan dirinya, dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Brigjen Hendra Kurniawan dan istri Seali Syah. Foto: instagram @sealisyah.

JAKARTA - Salah satu pemberitaan yang menyudutkan itu adalah tudingan terhadap dirinya yang melarang keluarga Brigadir J untuk membuka peti mati.

Padahal mantan anggota Polri berpangkat Brigjen itu mengaku kedatangannya ke menemui keluarga almarhum Brigadir J diperintah oleh atasannya saat itu yakni Kepala Divisi Propam Polri Ferdy Sambo untuk menjelaskan kronologi peristiwa kematian Brigadir J kepada keluarga.

Kendati demikian, ia tidak pernah melakukan klarifikasi atas pemberitaan tersebut. Hendra beralasan, tugas tersebut harusnya dilakukan oleh Humas Polri.

"Kan ada dari fungsinya ya Humas mestinya, yang bisa meng-counter,” kata Hendra Kurniawan menjawab kuasa hukumnya saat diperiksa sebagai terdakwa obstruction of justice pembunuhan berencana Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin.

Namun, ia membenarkan jika penerbangannya ke Jambi menemui keluarga Brigdir J menggunakan jet pribadi.

Saat itu, ia ditemani beberapa anggota yang ditunjuk untuk mendampinginya, termasuk mantan Kabag Gakkum Biro Provos Divisi Propam Polri Komisaris Besar Susanto Haris, eks Kanit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Rifaizal Samual, dan mantan Kaden A Ropaminal Divisi Propam Polri Agus Nurpatria.

Sebelumnya, video viral yang diambil oleh keluarga Yosua menuduh Hendra melarang keluarga untuk membuka peti mati.

Tapi Agus Nurpatria, salah satu anggota yang mendampingi Hendra saat bertemu dengan keluarga Brigadir J menyatakan bahwa Hendra saat itu menyampaikan kronologi peristiwa kepada keluarga dan tidak setuju dengan berita viral yang menyudutkan Hendra.

Agus menyatakan bahwa saat mendampingi Hendra, jenderal bintang satu itu menyampaikan secara sopan kronologi kematian Brigadir J kepada keluarga.

"Kemudian kalau ada berita viral yang menyudutkan Pak Hendra saya tidak setuju," pungkasnya.