Subsidi BBM Mencapai Rp 502 Triliun, ini Pesan Presiden Kemarin

Jokowi menjelaskan subsidi BBM membengkak
Presiden Jokowi kembali menerangkan, bahwa subsidi Bahan Bakar Minyak Indonesia telah mencapai 502 triliun. 

Presiden RI Jokowi . Foto: Tangkap layar instagram @jokowi

JAKARTA- Subsidi BBM membengkak dikarnakan terjadinya musibah covid-19, perang Ukraina dan Rusia yang membuat perekonomian Dunia melemah.

"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar dari Rp 170 triliun sekarang menjadi 502 triliun, negara manapun tidak sanggup menyangga subsidi sebesar itu, tapi alhamdulillah kita sampai saat ini masih kuat ini yang perlu kita syukuri," ucap jokowi (1/8/2022), Dalam rangka memperingati HUT RI ke 77 dengan acara zikir dan doa kebangsaan.

Dunia terus di hantam dengan musibah beruntun, belum normalnya perekonomian Dunia akibat dampak Covid-19, terjadi perang Rusia dan Ukraina yang berdampak kenaikan harga berbagai komoditas di Dunia.

Salahsatu kenaikan yang mencolok yaitu, harga minyak mentah yang membuat semua Negara melemah. "Semua Negara berada dalam posisi yang sangat sulit dan kita patut bersyukur alhamdulillah kalau bensin di negara lain harganya sudah Rp 31.000, 32.000. Di Indonesia pertalite masih harganya Rp 7.650," kata Jokowi.

Kenaikan harga BBM juga dapat terjadi dengan kondisi di berbagai Negara lain.

Harga BBM akan terus bertahan selama APBN masih sanggup menanggung semua beban subsisdi. Presiden juga pernah menyinggung tentang BBM pada awal bulan juli lalu, jokowi mengatakan APBN bisa saja tak lagi bisa menanggung beban subsidi.

" harga bensin kita masih Rp 7.650, karna apa? Karnda di subsidi oleh APBN. Ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN masih kuat memberi subsidi," ucap Jokowi (7/7/2022).

APBN tidak selamanya sanggup bertahan dengan beban subsidi yang begitu besar, bisa saja sewaktu waktu harga BBM di Indinesia kembali naik.