Profil Kolonel Budi Iryanto, TNI AL yang Meninggal Setelah 3 Bulan Menemukan Kokain Rp 1,25 Triliun

Kolonel Budi Iryanto pernah berugas menjelajah laut Surabaya -Papua
Kabar duka terdengar dari dunia militer tanah air Kolonel Laut (P) Budi Iryanto, M.Tr. Hanla meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL) Ramelan, Surabaya, Jawa Timur, pada 20 Agustus 2022.

Kolonel Budi Iryanto. Foto: facebook @sanuji pentamarta.

JAKARTA- Kolonel Budi Iryanto dikenal sebagai perwira yang berhasil menemukan kokain senilai Rp. 1.25 Triliun beberapa waktu lalu di selat Sunda.

Kini Kolonel Budi Iryanto hanya bisa dikenang melalui jasa-jasa dan pengorbanannya terhadap Indinesia.

Kolonel Budi Iryanto memulai karirnya di dunia militer sejak tahun 1995. Dirinya menyelesaikan pendidikan dasar melalui taruna Akabri di Magelang.

Diketahui, Kolonel Budi kelahiran Manokwari ini, memilki berbagai prestasi gemilang. Berkat prestasinya, ia mendapatkan kesempatan untuk lanjut pendidikan kelautan pada tahun 1998, setelah lulus dari Akabri.

Setalah dinyatakan lulus dan siap bertugas, Kolonel ditugaskan untuk menjelah lautan surabaya hingga papua dengan menggunakan armada Wilayah Timur, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

Perjalanan Budi di perairan wilayah Timur mencapi 22 tahun, hingga akhirnya Budi dipercaya untuk memimpin wilayah armada Barat, Jakarta-Sumatera.

Prestasi kokonel yang sempat menarik perhatian publik yaitu, dirinya menumukan kokain yang di dekat pelabuhan merak, jika di uangkan senilai Rp 1.25 Triliun.

Tidak lama setelah menemukan barang haram tersebut, Kolonel budi menyerahkan jabatan sebagai Danlanal Banten kepada Komandan Lantamal III, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Umar Farouq. Penyerahan itu tepat 17 hari setelah kejadian pada 4 Mei 2022.

Serah terima jabatan dilakukan di Lobby Mako Lantamal III, Jalan Gunung Sahari No. 2, Ancol, Jakarta Utara.

Selanjutnya, 3 bulan setelah menggegerkan publik dengan menemukan barang haram, Kolonel Budi Iryanto dinyatakan meninggal karena sakit.

Lantas, membuat publik curiga dan banyak yang merasa meninggalnya Kolonel Budi berkaitan dengan penemuan kokain tersebut. Namun pihak TNI Al membantah tudingan yang diasumsikan masyarakat dan menegaskan bahwa meninggalnya Kolonel Budi murni karena sakit.