Pj Gubernur Aceh Temui Menteri KKP, Minta Keruk Pelabuhan Hingga Curhat Sulit Pasarkan Lobster

Pj Gubernur Aceh minta dana ke KKP untuk pemgerukan kolam labuh

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat menerima kunjungan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Senin 22 Agustus 2022. FOTO: Humas BPPA

JAKARTA - Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menemui Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Senin, 22 Agustus 2022. Dalam pertemuan itu ada banyak hal yang dibahas, mulai dari pengerukan kolam labuh hingga curhat masalah pemasaran lobster.

Mantan Pangdam Iskandar Muda itu tidak segan-segan meminta Trenggono mengalokasikan anggaran untuk pengerukan kolam labuh muara sungai dan kolam labuh Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Lampulo, Banda Aceh.

Pasalnya, kedalaman kolam labuh tersebut rata-rata minus 2 meter. Karena itu, KKP diminta dapat mengalokasikan dana pengerukan kolam labuh tersebut menjadi rata-rata minus 6 meter.

"Ini salah satu pelabuhan yang dijadikan implementasi program penangkapan ikan terukur KKP," papar Marzuki.

Selain itu, ia juga curhat soal keterbatasan dalam hal pemasaran hasil budidaya air laut (marikultur) seperti lobster, kerapu, kepiting dan sebagainya. Padahal potensinya sangat besar dan bernilai ekonomis tinggi terutama untuk tujuan ekspor.

"Saat ini kami kesulitan pasar karena keterbatasan penerbangan internasional, dari laut juga tidak ada kapal yang langsung masuk ke Aceh untuk mengangkut ikan hidup. Untuk itu kita meminta KKP agar pasar hasil budidaya laut ini untuk dibuka," katanya.

Selain itu, ia meminta kepada KKP untuk mempercepat realisasi program shrimp estate di Aceh Timur, dan meminta dilakukan program peningkatan produksi garam dengan metode tunnel karena Aceh memiliki potensi produksi garam cukup tinggi terutama di wilayah pantai barat Aceh yang memiliki kandungan NaCL air lautnya di atas 96 persen. ***