Usul DPRK Abdya Cegah Mental Pejabat Doyan Dem Mobil Mewah

Pejabat yang doyan dem mobil di tengah ekonomi sulit disebut memalukan
Kabar soal mobil dinas mewah yang dibeli tanpa proses lelang alias dump (dem) oleh eks Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) masih jadi pembicaraan hangat. Anggota DPRK Abdya Zulkarnain mengusulkan agar ke depan, Bupati tidak lagi dibelikan mobil mewah seharga miliaran rupiah. Cukup sekelas Toyota Innova saja.

Anggota DPRK Aceh Barat Daya Zul Karnain. Foto: Facebook

BLANG PIDIE - Karena ia menyayangkan, mobil mewah seharga miliaran rupiah didem oleh eks Bupati dan Wakil Bupati jauh di bawah harga pasaran. Dengan dalih dibolehkan secara aturan.

"Kalau memang setiap bekas mobil Dinas mewah boleh di-dem oleh mantan pejabat, maka lebih baik para pejabat disediakan mobil Dinas sekelas Innova aja," kata Zulkarnain kepada Times.id.

Ia memperkirakan, setiap pejabat yang condong mengutamakan kepentingan pribadi ketimbang rakyat, maka saat menjabat akan berlomba-lomba melakukan pengadaan mobil mewah. Agar setelah habis masa jabatan tinggal didem.

"Tinggal dia bilang, kami melakukan sesuai aturan," kesalnya.

Ia berharap, agar sosok pejabat yang doyan dem mobil dinas mewah di akhir jabatan agar tidak dijadikan contoh oleh pejabat lain. Karena menurutnya, sikap seperti itu sangat memalukan. Apalagi di saat masih banyak rakyat Abdya yang kehidupan ekonominya masih sulit.

"Tidak punya rasa malu pada rakyat nya," kritiknya.

Seperti diberitakan sebelumnya, mobil dinas mewah yang didem oleh eks Bupati Akmal Ibrahim adalah Toyota Land Cruiser Prado. Uang APBK yang tersedot untuk membeli mobil mewah itu mencapai Rp 1,38 miliar. Namun kemudian didem Akmal di harga Rp 118 juta saja.

Satunya lagi didem oleh eks Wakil Bupati Muslizar MT, yakni mobil jenis Mitsubishi Pajero Sport Dakkar Limiter. Mobil yang ditaksir seharga Rp 444 juta hingga Rp 500-an juta ini didem di harga Rp 38 juta.