Beda Arah Politik 2024, Surya Paloh Dikabarkan Temui Jokowi Untuk Pamit Dari Koalisi

Kemungkinan besar, poros koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS akan terwujud
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berkunjung ke Istana Negara dalam rangka menemui Presiden Joko Widodo pada Jumat, 19 Agustus 2022 kemarin.

Presiden Jokowi terlihat berpelukan erat dengan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh. Foto: Kolase Foto FB @partai nasdem

JAKARTA - Surya Paloh diketahui datang pada pukul 16.30 Wib lewat gerbang Sekretariat Negara dengan menggunakan mobil Minivan hitam Mercedes Benz V Class.

Saat tiba di Istana Kepresidenan, Ketua Umum Partai Nasdem itu memakai kemeja putih dibalut jas hitam. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 17.59 Wib, Surya Paloh pun terlihat keluar dari Istana melalui gerbang utama, Jalan Merdeka Utara.

Belum diketahui secara pasti apa isi pertemuan dari kedua tokoh bangsa tersebut. Namun, akhir-akhir ini sempat berhembus kabar, Presiden Jokowi akan kembali melakukan reshuffle kabinet di pemerintahannya. Apalagi, satu pos menteri hingga saat ini masih lowong seusai ditinggalkan oleh almnarhum Tjahjo Kumolo.

Menanggapi pertemuan tersebut, Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam menyampaikan adanya informasi perihal kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh kemarin adalah untuk berpamitan kepada Presiden Joko Widodo karena mereka akan berbeda arah politik pada 2024 mendatang.

"Kemarin itu Pak Surya Paloh bertemu Presiden Jokowi di Istana dan muncul sejumlah informasi bahwa pertemuan tersebut dalam rangka pamitan. Meskipun teman-teman Nasdem mengklaim hanyalah sebuah pertemuan rutin," ujar Khoirul Umam dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024, pada Sabtu, 20 Agustus 2022.

Namun, Khoirul Umam mengatakan, kabar yang berhembus adalah sebuah bentuk pamitan politik karena mereka akan berjuang di jalan yang berbeda pada Pemilu 2024.

"Tetapi konon kabarnya itu adalah sebuah pertemuan yang menyampaikan sejumlah informasi yang cukup valid yang intinya adalah sebagai sebuah bentuk pamitan secara politik. Sebagai penegasan dari titik beda, dari arah perjuangan menuju di 2024," ungkapnya

Lebih lanjut, Khoirul Umam mengatakan, jika benar pertemuan itu adalah wujud pamitan Nasdem, maka koalisi yang terjalin dengan PKS dan Partai Demokrat akan terealisasi. Ketiga Parpol tersebut akan membentuk poros baru kekuatan politik.

"Kalau informasi ini benar tidak spekulatif dan kemudian memang terjustifikasi, maka besar kemungkinan kutub kekuatan baru yang dimotori Nasdem, Demokrat dan PKS akan terwujud," pungkas Khoirul